visitaaponce.com

33 Jet Tempur Tiongkok Penuhi Langit Taiwan

33 Jet Tempur Tiongkok Penuhi Langit Taiwan
Ilustrasi(AFP/HO)

TIONGKOK telah mengirim 33 jet tempur dan enam kapal angkatan laut ke Taiwan. Taipei merespons dengan mengerahkan pasukannya sendiri.

Jumlah pengerahan pesawat tempur harian menandai angka tertinggi baru sejak Taiwan mengadakan pemilihan presiden dan legislatif yang demokratis pada 13 Januari.

Meningkatnya tekanan militer dari Beijing terjadi ketika dua anggota Kongres Amerika Serikat (AS) menyelesaikan kunjungan tiga hari ke Taiwan pada Jumat (26/1). Ami Bera dan Mario Diaz-Balart mendatangi Taipei sebagai delegasi resmi AS pertama sejak terpilihnya William Lai Ching-te sebagai presiden.

Baca juga : AS dan Tiongkok Bahas Taiwan di Bangkok

Sebanyak 13 dari 33 jet tempur Tiongkok melintasi garis median tidak resmi di Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dan Tiongkok. Selain itu, kementerian pertahanan Taiwan melaporkan bahwa dua balon Tiongkok melintasi garis dan kemudian menghilang saat terbang menuju bagian utara dan selatan pulau tersebut.

Meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan juga menyusul pengumuman bahwa pejabat senior AS dan Tiongkok akan bertemu di ibu kota Thailand. Kedua negara adidaya itu berupaya meredakan ketegangan atas Taiwan.

Baca juga : Xi Sebut Reunifikasi dengan Taiwan Sebuah Kepastian

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi keduanya berada di Bangkok untuk melakukan pembicaraan. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan pertemuan yang direncanakan di Bangkok untuk melanjutkan komitmen yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada November.

Selama pembicaraan, Menteri Luar Negeri Wang diperkirakan akan memperjelas posisi Tiongkok terhadap Taiwan dan hubungan AS-Tiongkok. "Serta membahas keprihatinan internasional dan regional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin.

Taiwan telah memiliki pemerintahan independen sejak 1949, namun Tiongkok menganggap pulau dengan pemerintahan mandiri itu sebagai wilayahnya. AS secara hukum berkewajiban untuk mendukung kemampuan pertahanan Taiwan berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979.

Taiwan Kehilangan Sekutu Diplomatik

Ancaman konflik antara Tiongkok dan Taiwan tidak hanya terjadi antara Beijing dan Washington. Namun juga meluas ke kawasan Pasifik di mana Tiongkok berupaya menyebarkan pengaruhnya dan memutus Taiwan secara diplomatis.

Negara kepulauan di Pasifik, Nauru, memutuskan hubungan dengan Taiwan awal bulan ini dan mengumumkan pengakuan diplomatiknya terhadap Beijing.

Negara pulau tetangganya, Tuvalu salah satu dari hanya 12 negara bagian tersisa yang secara resmi mengakui Taiwan juga berada di ambang peralihan diplomatik. Perdana Menteri Taiwan yang pro-Taiwan, Tausea Natano, kehilangan kursinya di parlemen, berdasarkan hasil pemilu pekan lalu.

Natano telah menjanjikan dukungan berkelanjutan bagi Taiwan, sekutu diplomatiknya sejak 1979. Namun pesaing kepemimpinan lainnya, Seve Paeniu, mengatakan bahwa hubungan diplomatik harus ditinjau ulang, dan pemerintahan baru akan memutuskan nasib Taiwan atau Tiongkok yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan Tuvalu.(DW/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat