visitaaponce.com

9 Negara Setop Danai Badan Pengungsi Palestina UNRWA. Kenapa

9 Negara Setop Danai Badan Pengungsi Palestina UNRWA. Kenapa?
Seorang sukarelawan UNRWA PBB berdiri di halaman sekolah kamp pengungsi Al-Maghazi, Oktober 2023.(AFP)

HAMAS mengutuk pemecatan relawan dan penyetopan pendanaan badan bantuan untuk pengungsi Palestina atau UNRWA karena klaim Israel atas keterlibatan mereka dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel. Sembilan negara juga menyetop pendanaan UNRWA karenanya.

“Kami mengecam keras keputusan badan tersebut untuk mengakhiri kontrak beberapa staf UNRWA di Gaza berdasarkan informasi Israel mengenai dugaan keterlibatan staf tersebut dalam peristiwa 7 Oktober,” kata Hamas melalui Telegram.

Kontrak tersebut diakhiri tanpa menyelesaikan semua persyaratan penyelidikan yang adil dan tidak memihak. Badan milik PBB tersebut mengumumkan penyelidikan atas tuduhan keterlibatan beberapa stafnya dalam serangan Hamas yang menewaskan 1.200 warga Israel.

Baca juga : ICJ Akui Hak Warga Palestina di Gaza untuk Dilindungi

Adapun sembilan negara donor yang menghentikan pendanaan untuk pengungsi Palestina via UNRWA adalah  Amerika Serikat (AS), Kanada, Italia, Australia, Finlandia, Jerman, Swiss, Belanda, dan Inggris. Negara-negara tersebut juga yang diketahui membentuk koalisi di Laut Merah untuk melawan Houthi Yaman.

“Pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada UNRWA tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan mengerikan terhadap Israel pada 7 Oktober,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Baca juga : 20 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel saat Tunggu Truk Bantuan

Menurut dia pemecatan ini untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Pihaknya juga meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 26.083 warga Palestina dan melukai 64.487 lainnya.

Perang tersebut telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur. (Anadolu/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat