visitaaponce.com

Presiden Namibia, Hage Geingob, Meninggal Dunia

Presiden Namibia, Hage Geingob, Meninggal Dunia
Presiden Namibia, Hage Geingob, meninggal dunia pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Windhoek.(AFP)

PRESIDEN Namibia, Hage Geingob, meninggal dunia pada usia 82 tahun pada Minggu pagi di Rumah Sakit Windhoek.

Geingob, yang menjabat dalam periode kedua sebagai presiden, mengumumkan bulan lalu bahwa beliau sedang menjalani perawatan untuk kanker.

"Dengan kesedihan dan penyesalan yang teramat dalam, saya memberi tahu Anda bahwa Dr. Hage G. Geingob, Presiden Republik Namibia tercinta, telah meninggal dunia hari ini," demikian pernyataan di X, sebelumnya Twitter, yang ditandatangani oleh presiden sementara Nangolo Mbumba.

Baca juga : Sentra Medika Bangun Pusat Layanan Kanker di Cibinong

"Di sisi ranjangnya, ada istri tercinta Nyonya Monica Geingos dan anak-anaknya."

Biopsi setelah pemeriksaan medis rutin pada Januari mengungkapkan "sel kanker," demikian kantor Geingob saat itu.

Terpilih sebagai presiden pertama kali pada tahun 2014, Geingob adalah perdana menteri terlama dan presiden ketiga Namibia.

Baca juga : Primaya Hospital Tangerang Hadirkan Teknologi Terkini di Fasilitas Radiologi Terbaru

Pada 2013, Geingob menjalani operasi otak, dan tahun lalu, beliau menjalani operasi aorta di Afrika Selatan tetangga.

Hingga wafatnya, beliau sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Lady Pohamba di Windhoek.

"Negeri Namibia telah kehilangan seorang pelayan terkemuka rakyat, ikon perjuangan pembebasan, arsitek utama konstitusi kita, dan pilar rumah Namibia," kata Mbumba.

Baca juga : Rizal Ramli Dikenal Sebagai Sosok yang Terus Mendorong Kemajuan Bangsa

"Pada saat kesedihan terdalam ini, saya meminta agar negara tetap tenang dan terkumpul sementara Pemerintah menangani semua pengaturan, persiapan, dan protokol negara yang diperlukan."

Beliau mengatakan Kabinet akan segera berkumpul untuk membuat pengaturan negara yang diperlukan.

Lahir di sebuah desa di utara Namibia pada tahun 1941, Geingob adalah presiden pertama negara di luar kelompok etnis Ovambo, yang menyusun lebih dari setengah populasi negara itu.

Baca juga : Rizal Ramli Disebut Tidak Acuhkan Sakit Lantaran Fokus Pergerakan

Beliau terlibat dalam aktivisme melawan rezim apartheid Afrika Selatan, yang saat itu menguasai Namibia, sejak tahun-tahun sekolahnya sebelum akhirnya diasingkan.

Beliau menghabiskan hampir tiga dekade di Botswana dan Amerika Serikat, meninggalkan yang pertama untuk yang terakhir pada tahun 1964.

Namibia berencana untuk mengadakan pemilihan presiden dan majelis nasional menjelang akhir tahun. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat