visitaaponce.com

Mantan PM Thailand Thaksin Dihadapkan pada Tuduhan Merendahkan Martabat Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Dihadapkan pada Tuduhan Merendahkan Martabat Kerajaan
Mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra, dihadapkan pada tuduhan merendahkan martabat kerajaan, atas komentarnya hampir satu dekade lalu.(AFP)

MANTAN Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, dihadapkan pada tuduhan lese-majeste atau merendahkan martabat kerajaan oleh polisi Thailand, terkait komentarnya hampir satu dekade yang lalu. Namun belum dipastikan kapan akan disidangkan.

Thailand memiliki undang-undang pencemaran kerajaan yang ketat untuk melindungi Raja Maha Vajiralongkorn dan keluarganya, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap tuduhan. 

Thaksin, yang terkenal dan memiliki kekayaan, telah menjabat sebagai perdana menteri dua kali. Namun ia dijatuhkan dalam kudeta pada 2006. 

Baca juga : Mantan PM Thailand Thaksin Penuhi Syarat Bebas Bersyarat Bulan Depan

Pada Agustus tahun lalu, Thaksin kembali dari pengasingan diri dan langsung ditahan atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang sudah lama. Dia sekarang dihadapkan pada tuduhan lese-majeste terkait komentarnya di Seoul tahun 2015. 

Proses penyelidikan masih berlangsung, dan keputusan untuk melanjutkan ke pengadilan akan diambil setelah polisi menyelesaikan penyelidikan. 

Thaksin membantah tuduhan tersebut dan telah menulis surat kepada jaksa agung meminta perlakuan yang adil. 

Baca juga : Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Thaksin Delapan Jadi Setahun

Penahanan Thaksin bersamaan dengan kembalinya partainya, Pheu Thai, berkuasa dalam kesepakatan kontroversial dengan partai pro-militer. 

Kesamaan waktu ini memicu spekulasi tentang perjanjian di belakang layar untuk membantu Thaksin, yang semakin berkembang ketika raja mengurangi hukuman penjara Thaksin dari delapan tahun menjadi satu tahun hanya beberapa hari setelahnya. 

Thaksin, yang dicintai jutaan petani Thailand karena kebijakan populisnya pada awal 2000-an, sangat dibenci oleh kelompok royalis dan pro-militer di negara itu, yang telah berusaha keras selama dua dekade terakhir untuk menghalanginya dan sekutunya dari berkuasa. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat