visitaaponce.com

Setelah 15 Tahun di Pengasingan, Thaksin Saya Ingin Kembali Tinggal di Thailand

Setelah 15 Tahun di Pengasingan, Thaksin: Saya Ingin Kembali Tinggal di Thailand
Mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra(AFP)

MANTAN Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, kembali ke negaranya setelah 15 tahun berada di pengasingan dan beberapa jam sebelum parlemen melakukan pemungutan suara untuk memilih perdana menteri yang baru.

Miliarder ini mendarat dengan jet pribadi di bandara Don Mueang Bangkok pada pukul 09.00 pagi dan disambut oleh ratusan pendukung "Kaos Merah" yang melambai-lambaikan spanduk dan menyanyikan lagu.

Thaksin muncul dari gedung terminal untuk memberi penghormatan dan memberikan karangan bunga pada potret Raja Maha Vajiralongkorn sebagai tanda penghormatan sebelum melambaikan tangan kepada para pendukungnya.

Baca juga : Thaksin Pulang Kampung dan Langsung Dipenjara

Mantan pemilik Manchester City ini menghadapi penangkapan atas kasus kriminal lama dalam drama politik yang sedang bergulir di negara tersebut.

Para anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara pada sore hari untuk melantik taipan bisnis Srettha Thavisin sebagai perdana menteri di bawah koalisi yang dipimpin oleh partai Pheu Thai.

Sebelumnya, sebuah video di Facebook yang diposting oleh saudara perempuannya, Yingluck menunjukkan pria berusia 74 tahun ini berjabat tangan dengan para kru saat ia menaiki pesawatnya di Singapura.

Baca juga : Pekan Depan Thaksin ShinawatraBisa Hirup Udara Segar

"Hari yang Anda tunggu-tunggu akhirnya tiba," tulis Yingluck.

Thaksin mengatakan bahwa ia siap untuk menghadapi tuntutan keadilan untuk kembali ke tanah airnya dan melihat cucu-cucunya.

"Saya ingin meminta izin untuk kembali tinggal di tanah Thailand dan berbagi udara dengan saudara-saudara saya sesama warga Thailand," tulisnya di Twitter.

Baca juga : Jelang Bebas, Thaksin Tersangkut Penghinaan Kerajaan Thailand

Di bandara, ratusan pendukung kelompok "Kaos Merah" yang setia kepada Thaksin berkumpul sambil menyanyikan lagu dan melambaikan spanduk.

"Saya adalah seorang Kaos Merah sejati, kapan pun mereka membutuhkan dukungan kami, saya akan selalu ada untuk mereka," kata Karuna Wantang, 70, seorang pensiunan birokrat dari Nongkai, di bagian timur laut Thailand, kepada AFP.

"Saya tidak hanya menyukainya, tetapi saya mencintainya,” ujarnya.

Baca juga : Mantan PM Thailand Thaksin Dihadapkan pada Tuduhan Merendahkan Martabat Kerajaan

Thaksin telah dihukum dalam empat kasus kriminal saat dia tidak berada di tempat, meskipun satu kasus telah habis masa berlakunya. Hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya berjumlah 10 tahun.

Dari bandara, dia akan dibawa ke Mahkamah Agung, dan diberikan surat perintah penahanan serta dimasukkan ke dalam tahanan.

Ratusan Kaos Merah berbaris di sepanjang rute yang akan dilaluinya.

Baca juga : Mantan PM Thailand Thaksin Penuhi Syarat Bebas Bersyarat Bulan Depan

Tidak jelas berapa lama Thaksin akan mendekam di penjara. Rekan-rekannya berharap dia dapat dipindahkan ke tahanan rumah setelah penahanan singkat, meskipun tidak ada jaminan.

Meskipun sudah lama tidak berada di negara ini, Thaksin tetap menjadi politisi paling berpengaruh dan kontroversial di zaman modern ini.

Dicintai oleh masyarakat miskin pedesaan karena kebijakannya yang mencakup layanan kesehatan murah dan upah minimum, ia dicerca oleh elit pro-militer dan royalis yang menganggap pemerintahannya korup, otoriter, dan mengancam tatanan sosial Thailand.

Partai-partai yang terkait dengan Thaksin telah mendominasi pemilihan umum sejak tahun 2001 saat Partai Maju Thailand (MFP) yang progresif memenangkan kursi terbanyak. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat