visitaaponce.com

Menlu AS Antony Blinken Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas

Menlu AS Antony Blinken Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken saat tiba di Arab Saudi, 5 Februaru 2024.(Dok. AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melanjutkan kunjungan dalam tur Timur Tengah dengan mengunjungi di Mesir pada Selasa (6/2). Tujuannya mempercepat gencatan senjata dan akhir perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Blinken dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, sehari setelah ia mengadakan pembicaraan di Riyadh dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Perjalanannya tersebut merupakan perjalanan kelima di wilayah Timur Tengah sejak dimulainya invasi Israel di Gaza selama hampir empat bulan terakhir. Nantinya Blinken akan turut mengunjungi Israel dan Qatar.

Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab

Upaya Blinken ini semakin mendesak di tengah invasi darat Israel bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, sebuah kota Palestina di perbatasan selatan dengan Mesir, tempat separuh penduduk Jalur Gaza berlindung.

Penembakan dan penggerebekan Israel berlanjut pada Selasa (6/2) pagi, di kota itu. “Tidak ada tempat yang aman, tidak ada tempat sama sekali, kemana kita harus pergi?," kata warga Gaza Mohamad Kozaat yang enam anggota keluarganya terluka oleh serangan Israel.

"Setidaknya 99 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel pada Senin hingga Selasa (6/2) malam," menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Baca juga : Lagi, Blinken ke Timur Tengah Tuntaskan Kesepakatan Sandera

Blinken membawa misi meningkatkan dukungan terhadap kesepakatan gencatan senjata yang disepakati di Paris pada Januari, namun belum ditandatangani oleh Hamas atau Israel.

"Dia (Blinken) berbicara dengan putra mahkota Saudi (MBS) tentang kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan regional," menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Meningkatnya serangan di seluruh kawasan oleh sekutu Hamas yang didukung Iran telah memicu serangan balik oleh AS dan mitra-mitranya. Mereka juga membahas koordinasi regional untuk mencapai akhir krisis di Gaza.

Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Namun Israel telah berjanji untuk melanjutkan serangan balasannya, dengan melakukan serangan sejauh mungkin ke wilayah Palestina untuk membasmi pejabat tinggi Hamas. "Militer akan mencapai tempat-tempat yang belum pernah kita perangi hingga benteng terakhir Hamas, yaitu Rafah,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Negosiasi Pembebasan Sandera

Dalam beberapa pekan terakhir, militer Israel telah menggempur Khan Yunis, kota utama Gaza selatan dan kampung halaman pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Gallant mengatakan Sinwar bergerak dari tempat persembunyian ke tempat persembunyian, tanpa menjelaskan lebih lanjut dugaan lokasinya saat ini.

Baca juga : Blinken Kembali ke Israel, Saat Gencatan Senjata Diperpanjang

Israel menuduh Sinwar mendalangi serangan 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. Kemudian juga menyandera sekitar 250 orang.

Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza termasuk 28 orang yang diyakini tewas oleh seranganya sendiri. Invasi Israel telah menewaskan 27.478 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kemenangan total akan memberikan pukulan fatal tidak hanya bagi Hamas tetapi juga bagi kelompok militan lain yang didukung Iran di wilayah tersebut.

Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata

Blinken berharap untuk menyelesaikan gencatan senjata yang mengusulkan jeda pertempuran selama enam minggu. Syaratnya Hamas membebaskan sandera dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel dan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Netanyahu, yang menghadapi perpecahan dalam kabinetnya dan kemarahan publik atas nasib para sandera mengatakan Israel tidak akan menerima tuntutan yang dibuat oleh Hamas.

Konflik yang Lebih Luas

Kala Blinken menuju Mesir, sebuah perusahaan keamanan maritim mengatakan sebuah kapal kargo milik Inggris rusak oleh serangan terbaru di Yaman. Kapal berbendera Barbados dilaporkan mengalami kerusakan kecil di sisi kiri.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Bantah Ada Kemajuan dalam Negosiasi dengan Hamas

Itu diungkapkan perusahaan Inggris Ambrey pada Selasa (6/2). Insiden itu tidak menimbulkan korban luka. Selama berminggu-minggu, kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran telah menargetkan kapal yang terkait dengan Israel.

Serangan terhadap rute pelayaran penting Laut Merah telah mengganggu perdagangan global dan memicu pembalasan oleh pasukan AS dan Inggris. Itu termasuk serangan terhadap dua kapal tak berawak bermuatan bahan peledak pada Senin (5/2), menurut militer AS.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia ingin menghindari konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Sementara Iran mengutuk serangan di Yaman, Suriah dan Irak.

(AFP/Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat