Masuki Tahun Ketiga Perang, Ukraina Masih Defensif Terhadap Serangan Rusia
![Masuki Tahun Ketiga Perang, Ukraina Masih Defensif Terhadap Serangan Rusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/996ff2ca153180ac08efc8c01a80b078.jpg)
MEMASUKI tahun ketiga serangan Rusia, Ukraina masih bertahan di tengah serangan yang terus dilancarkan ke Kyiv. Mereka bersikap defensif meskipun dilemahkan oleh kurangnya bantuan barat sementara Rusia menjadi lebih berani dengan kemajuan baru.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus saat fajar pada 24 Februari 2022, banyak yang memperkirakan kemenangan Moskow dalam beberapa hari. Namun Ukraina melawan, memaksa pasukan Rusia mundur secara memalukan.
Namun Ukraina mengalami kemunduran dengan kegagalan serangan balasannya pada tahun 2023. Tentara Rusia pada gilirannya telah membangun posisi yang kuat berkat produksi senjata perang yang meningkat, sementara pasukan Ukraina kekurangan tenaga kerja dan kehabisan amunisi yang dipasok Barat untuk artileri serta pertahanan udara.
Baca juga : 11 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia di Ukraina Timur
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa keputusan mengenai pasokan senjata harus menjadi prioritas.
Rusia melakukan serangan keras di wilayah timur, di mana Kota Maryinka yang hancur di dekat Donetsk menjadi titik panas terbaru setelah mereka merebut kota Avdiivka yang dijaga ketat pada 17 Februari.
Perekonomian Ukraina juga terpukul oleh blokade perbatasan oleh para petani Polandia yang menurut Kyiv mengancam ekspor dan menghambat pengiriman senjata.
Baca juga : 53 Warga Kyiv Luka Usai Rumah Sakit Ditimpa Rudal Rusia
Di Kyiv, suasananya suram namun tetap menantang karena masyarakat mengatakan mereka sudah terbiasa dengan kondisi masa perang.
“Bagi perempuan Ukraina, ini adalah kesedihan kami, untuk suami, untuk anak-anak kami, untuk ayah kami,” kata ahli gizi Olga Byrko di Kyiv.
“Saya sangat ingin ini berakhir secepat mungkin,” ujarnya.
Baca juga : Zelensky Minta Dukungan Militer AS, Tuding Penundaan Bantuan Penuhi 'Impian' Putin
“Ya tentu saja kami telah belajar untuk menghadapinya… sekarang perang adalah hidup kami,” kata Yuriy Pasichnyk, seorang pengusaha berusia 38 tahun.
Ukraina membutuhkan hampir setengah triliun dolar untuk membangun kembali kota-kota yang hancur akibat invasi Rusia, menurut perkiraan terbaru Bank Dunia, Uni Eropa, PBB dan pemerintah Ukraina. Ukraina memperkirakan sekitar 50.000 warga sipil telah terbunuh.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap