visitaaponce.com

Krisis Kemanusiaan Mendesak Sorotan Komisioner Eropa atas Pelanggaran Hukum Internasional

Krisis Kemanusiaan Mendesak: Sorotan Komisioner Eropa atas Pelanggaran Hukum Internasional
Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic, menyoroti meningkatnya pelanggaran hukum humaniter internasional.(AFP)

KOMISIONER Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic menyoroti lonjakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan konflik di seluruh dunia. Ia mencatat kedua masalah itu menimbulkan banyak korban sipil.

Pada akhir Forum Kemanusiaan Eropa 2024 yang berlangsung selama dua hari di Brussels, Belgia, Lenarcic juga menekankan peran penting kepatuhan terhadap hukum internasional untuk melindungi warga sipil dan memfasilitasi upaya kemanusiaan.

Lenarcic menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk bersatu dalam mengutuk pelanggaran hukum humaniter internasional dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya.

Baca juga : UNRWA Kecewa dengan Negara-negara Donor

Ia mengutip statistik yang mengkhawatirkan, dan mencatat bahwa 2023 terdapat jumlah korban sipil tertinggi dalam konflik sejak 2019. Artinya tren pengabaian terhadap aturan perang ini berkaitan dengan puluhan ribu warga sipil yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

“Lebih banyak pendanaan, lebih banyak penghormatan terhadap hukum, dan tindakan bersama sangat penting,” tegasnya.

Dia mendesak respons kolektif untuk memerangi terkikisnya prinsip-prinsip kemanusiaan. Ia menyerukan peningkatan dukungan internasional untuk mengatasi akar penyebab krisis.

Baca juga : Prancis Turut Kecam Rencana Israel Memusnahkan Etnis di Rafah

Lenarcic juga menekankan integrasi bantuan kemanusiaan dengan inisiatif pembangunan dan perdamaian untuk mengangkat komunitas yang rentan dan mencegah kerapuhan lebih lanjut.

Pada forum tersebut, Menteri Kerja sama Pembangunan Belgia Caroline Gennez mendesak masyarakat internasional untuk memprioritaskan krisis kemanusiaan yang sering diabaikan oleh media dan politik.

Berbicara pada konferensi pers, Gennez menekankan perlunya tindakan segera dan dukungan finansial untuk mengatasi keadaan darurat yang terabaikan ini.

Baca juga : PBB: Penyerangan Rumah Sakit Langgar Hukum Internasional

Gennez menyoroti sebagian besar anggaran Belgia, hampir 40%, akan dialokasikan untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai krisis yang terlupakan pada 2024.

Krisis-krisis ini, jelasnya, seringkali gagal menarik perhatian masyarakat dan para pemimpin dunia, sehingga menyebabkan jutaan orang yang rentan tidak mendapatkan bantuan yang memadai.

“Di luar berita utama, ada banyak sekali keadaan darurat kemanusiaan yang memerlukan perhatian segera. Merupakan kewajiban moral kita untuk memastikan bahwa krisis ini tidak diabaikan atau dilupakan," katanya.

Baca juga : Kepala CIA ke Eropa untuk Negosiasi Gaza

Menarik perhatian pada situasi yang mengerikan di Gaza, Gennez menekankan pentingnya masalah ini, dan mencatat seorang anak meninggal di Gaza setiap 10 menit. Dia mengutuk serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan menekankan pentingnya menghormati hukum kemanusiaan internasional.

“Kami membutuhkan lebih dari sekedar janji finansial. Kita memerlukan komitmen politik yang jelas untuk mengatasi krisis kemanusiaan di seluruh dunia," tegas Gennez.

Senada dengan sentimen Gennez, ia menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, menekankan perlunya membungkam senjata dan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan warga sipil. (Anadolu/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat