visitaaponce.com

Inggris dan Australia Menyerukan Penghentian Segera Pertempuran di Gaza

Inggris dan Australia Menyerukan Penghentian Segera Pertempuran di Gaza
(dari ki-ka): Wakil PM dan Menhan Australia Richard Marles, Menlu Inggris David Cameron, dan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps(Michael Errey / AFP)

Inggris dan Australia menyatakan perlunya penghentian segera pertempuran di Gaza. Seruan ini mereka sampaikan ketika tekanan diplomatik meningkat terhadap Israel semakin meningkat untuk menghentikan rencana serangan darat di kota Rafah di selatan.

Setelah pertemuan menteri luar negeri dan pertahanan Australia dan Inggris di Adelaide, Jumat (22/3) dua negara sekutu itu mengeluarkan pernyataan bersama yang menekankan pentingnya segera penghentian pertempuran di Gaza agar bantuan dapat mengalir dan sandera dapat dibebaskan.

Seruan tersebut disampaikan hanya beberapa jam sebelum Amerika Serikat diperkirakan akan mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang menekankan perlunya gencatan senjata segera.

Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah

Seruan Inggris  untuk segera penghentian pertempuran adalah tanda bahwa mereka juga semakin cemas mengenai jumlah korban yang ditimbulkan oleh apa yang disebut Israel sebagai Operasi Pedang Besi.

Inggris dan Australia mengatakan gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan bantuan mengalir dan pembebasan sandera sebagai langkah penting menuju gencatan senjata yang permanen dan berkelanjutan.

Inggris merupakan anggota Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak veto, bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan Prancis.

Baca juga : Koalisi Negara Arab Desak DK PBB Ambil Tindakan untuk Selamatkan Gaza

Resolusi PBB seperti itu akan menciptakan tekanan pada Israel untuk meredam serangan intensifnya selama lima bulan di Gaza, yang telah merenggut hampir 32.000 nyawa, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Israel telah berjanji untuk mengintensifkan serangannya dengan bergerak ke Rafah, dengan harapan dapat menumpas sisa-sisa terakhir pasukan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan berdarah pada 7 Oktober ke Israel yang menewaskan sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat