Inggris dan Australia Menyerukan Penghentian Segera Pertempuran di Gaza
![Inggris dan Australia Menyerukan Penghentian Segera Pertempuran di Gaza](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/fdfd78b99228e8b3b6b45cc3104db707.jpg)
Inggris dan Australia menyatakan perlunya penghentian segera pertempuran di Gaza. Seruan ini mereka sampaikan ketika tekanan diplomatik meningkat terhadap Israel semakin meningkat untuk menghentikan rencana serangan darat di kota Rafah di selatan.
Setelah pertemuan menteri luar negeri dan pertahanan Australia dan Inggris di Adelaide, Jumat (22/3) dua negara sekutu itu mengeluarkan pernyataan bersama yang menekankan pentingnya segera penghentian pertempuran di Gaza agar bantuan dapat mengalir dan sandera dapat dibebaskan.
Seruan tersebut disampaikan hanya beberapa jam sebelum Amerika Serikat diperkirakan akan mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang menekankan perlunya gencatan senjata segera.
Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah
Seruan Inggris untuk segera penghentian pertempuran adalah tanda bahwa mereka juga semakin cemas mengenai jumlah korban yang ditimbulkan oleh apa yang disebut Israel sebagai Operasi Pedang Besi.
Inggris dan Australia mengatakan gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan bantuan mengalir dan pembebasan sandera sebagai langkah penting menuju gencatan senjata yang permanen dan berkelanjutan.
Inggris merupakan anggota Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak veto, bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan Prancis.
Baca juga : Koalisi Negara Arab Desak DK PBB Ambil Tindakan untuk Selamatkan Gaza
Resolusi PBB seperti itu akan menciptakan tekanan pada Israel untuk meredam serangan intensifnya selama lima bulan di Gaza, yang telah merenggut hampir 32.000 nyawa, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Israel telah berjanji untuk mengintensifkan serangannya dengan bergerak ke Rafah, dengan harapan dapat menumpas sisa-sisa terakhir pasukan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan berdarah pada 7 Oktober ke Israel yang menewaskan sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Konflik Terus Berlanjut di Gaza Selatan Meskipun Jeda Taktis Israel
Hampir 1 Juta Orang Mengungsi di Gaza Akibat Operasi Militer Israel yang Diperluas
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Belanda Desak Israel Angkat Kaki dari Rafah
Netanyahu Didesak Sepakati Proposal Gencatan Senjata
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap