Donald Trump Bayar Jaminan US175 Juta dalam Kasus Penipuan Sipil di New York
![Donald Trump Bayar Jaminan US$175 Juta dalam Kasus Penipuan Sipil di New York](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/6ccc080a5cea20b416f4adde86bfac19.jpg)
DONALD Trump membayar jaminan sebesar US$175 juta dalam kasus penipuan sipilnya di New York pada Senin, menurut dokumen pengadilan yang diperlihatkan, menghindari pembayaran denda sebesar US$454 juta, sementara kasusnya berjalan melalui proses banding.
Minggu lalu, pengadilan banding New York memotong pembayaran jaminan sebesar US$454 juta yang sebelumnya harus dibayarnya, mengurangi jumlahnya menjadi US$175 juta dan memberinya waktu 10 hari untuk membayar jumlah yang lebih kecil ini.
Denda hampir setengah miliar dolar yang awalnya harus dibayarnya telah menimbulkan kemungkinan bahwa otoritas New York akan bergerak untuk menyita aset Trump jika dia tidak bisa membayar, tetapi pengurangan ini memberinya ruang bernafas.
Baca juga : Donald Trump Didenda US$355 Juta dan Dilarang Berbisnis di New York
"Saya sangat menghormati keputusan divisi banding dan saya akan membayar US$175 juta dalam bentuk uang tunai dan obligasi atau keamanan atau apa pun yang diperlukan dengan sangat cepat, dalam waktu 10 hari," kata Trump saat itu.
Jalan keluar ini datang dari perusahaan California bernama Knight Specialty Insurance Company, yang mengumumkan jaminan tersebut dalam dokumen yang dirilis oleh pengadilan pada Senin.
Pemilik gedung real estat berusia 77 tahun itu, yang sekali lagi memenangkan nominasi Partai Republik, menerima denda setelah Hakim Arthur Engoron memutuskan dia dan kedua putranya yang dewasa bersalah dalam persidangan tanpa juri, memutuskan mereka dan perusahaan keluarganya berbohong tentang nilai aset, menipu bank dan perusahaan asuransi.
Trump sedang menjadi sasaran jaksa karena serangkaian kejahatan yang diduga dilakukannya, mulai dari memalsukan catatan bisnis dalam kasus uang diam hingga berusaha untuk menggulingkan pemilihan tahun 2020, ketika dia menjadi presiden pertama dalam sejarah AS modern yang menolak untuk mengakui dan menghasut sekelompok pendukungnya untuk bergerak menuju Kongres. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Shin Tae-yong, Justin Hubner, dan Ivar Jenner Dikenai Denda oleh AFC
Eks Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez Dihukum Penjara 45 Tahun atas Perdagangan Narkoba
Keluarga Korban Kecelakaan Boeing 737 Max Menuntut Denda US$24,8 Miliar
KPK Siap Turun Tangan Dalami Denda Beras Bulog Rp350 M
Pelaku Pemeras Ria Ricis Ternyata Mantan Sekuriti di Rumahnya
Heru Budi Pastikan Tidak Kenakan Denda Rp50 Juta Bagi Rumah Jadi Sarang Nyamuk
Polisi Buru Dalang Penipuan Modus Like Video di Kamboja
Tak Ada Kejelasan Bertahun-tahun, 46 Konsumen Korban Pembelian Properti Laporkan Developer ke Polisi
Pelaku Penipuan dengan Modus Like Video Youtube Kirim 15 Rekening ke Kamboja Melalui Ekspedisi
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Penipu dengan Modus Like Video sudah Kirim 15 Rekening Penampungan ke Kamboja
Polda Metro Bongkar Kasus Penipuan Bermodus Like Video YouTube
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap