visitaaponce.com

GEMPA besar melanda bagian timur Taiwan menjelang pukul 8:00 pagi (0000 GMT) waktu setempat, Rabu (3/4), memicu peringatan tsunami untuk pulau yang dikelola sendiri, serta sebagian wilayah di selatan Jepang.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa tersebut memiliki magnitudo 7,4, dengan pusatnya berada 18 kilometer (11 mil) di selatan Kota Hualien, Taiwan, pada kedalaman 34,8 km.

Badan Meteorologi Jepang menempatkan magnitudo pada 7,5.

Baca juga : Taiwan Keluarkan Peringatan Tsunami di Daerah Pantai 

Gelombang tsunami setinggi tiga meter (10 kaki) diperkirakan segera menerjang pulau-pulau Jepang yang terpencil di wilayah tersebut, termasuk Pulau Miyakojima, kata badan tersebut.

"Evakuasi!" kata spanduk di penyiar nasional Jepang NHK.

"Tsunami akan datang. Mohon evakuasi segera," kata seorang penyiar di NHK. "Jangan berhenti. Jangan kembali."

Baca juga : Gempa Bumi Besar 7,5 Magnitudo Dekat Taiwan Menimbulkan Peringatan Tsunami di Jepang

Rekaman langsung dari pelabuhan-pelabuhan di wilayah Okinawa, termasuk Naha, menunjukkan kapal-kapal menuju ke laut, mungkin dalam upaya melindungi kapal-kapal mereka.

Taiwan secara teratur dilanda gempa karena pulau itu terletak dekat pertemuan dua lempeng tektonik.

Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Taiwan pada September 1999, menewaskan sekitar 2.400 orang dalam bencana alam paling mematikan dalam sejarah pulau tersebut.

Baca juga : Jepang Tunda Pembuangan Air Limbah Reaktor Fukushima setelah Terjadi Gempa

Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa setiap tahun.

Sebagian besar bersifat ringan, meskipun kerusakan yang disebabkannya bervariasi tergantung pada kedalaman pusat gempa di bawah permukaan bumi dan lokasinya.

Parahnya tsunami juga tergantung pada beberapa faktor.

Baca juga : Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Melonjak Menjadi 161 Orang

Meskipun demikian, gempa yang lebih besar biasanya menyebabkan sedikit kerusakan di Jepang dan Taiwan berkat teknik konstruksi khusus dan regulasi bangunan yang ketat.

Jepang juga telah mengembangkan prosedur dan teknologi canggih untuk memberi peringatan dan mengungsikan penduduk saat diperlukan.

Gempa terbesar yang pernah tercatat di Jepang adalah guncangan bawah laut berkekuatan 9,0 magnitudo pada Maret 2011 di lepas pantai timur laut Jepang, yang memicu tsunami yang menewaskan sekitar 18.500 orang atau menghilang.

Baca juga : Korban Gempa di Jepang Naik Menjadi 62 Orang

Bencana tahun 2011 tersebut juga membuat tiga reaktor mengalami bencana di pembangkit nuklir Fukushima, menyebabkan bencana terburuk Jepang pasca-perang dan kecelakaan nuklir paling serius sejak Chernobyl.

Total biayanya diperkirakan mencapai 16,9 triliun yen (US$112 miliar), tidak termasuk untuk pembongkaran fasilitas Fukushima yang berbahaya, yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa dekade.

Meskipun pedoman bangunan yang lebih ketat, banyak struktur, terutama di luar kota-kota besar, tetapi tidak hanya di sana, tua dan rentan.

Hal ini terungkap dalam gempa 7,5 magnitudo pada Tahun Baru 2024, yang mengguncang Semenanjung Noto dan menewaskan lebih dari 230 orang, banyak di antaranya saat bangunan-bangunan tua roboh. (AFP/Z-3)