AS tidak Yakin Israel akan Serang Rafah dalam Waktu Dekat
![AS tidak Yakin Israel akan Serang Rafah dalam Waktu Dekat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/57c79538bbdb0a40fa55d906226eb096.jpg)
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengaku ragu Israel akan menyerang Rafah, Palestina. Sebaliknya, Negeri Zionis itu sudah mempersiapkan rencana invasi darat yang dikecam dunia.
Blinken mengatakan Israel belum melaporkan waktu pasti operasi tersebut ke AS. Delegasi Israel baru akan mengunjungi Washington minggu depan untuk menjelaskan rencana tersebut.
“Saya tidak memperkirakan tindakan apa pun akan diambil sebelum perundingan itu. Dalam hal ini, saya tidak melihat tindakan apa pun dalam waktu dekat,” kata Blinken pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.
Baca juga : AS Belum Restui Rencana Israel Menginvasi Rafah
AS, kata dia, akan kembali menyatakan bahwa operasi militer besar-besaran di Rafah sangat berbahaya bagi warga sipil yang berada dalam kematian.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan melancarkan serangan darat ke Rafah. Dia bersumpah untuk terus membasmi Hamas meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.
"Kementerian pertahanan Israel juga telah membeli 40 ribu tenda untuk mengevakuasi warga yang berada di Rafah sebelum melancarkan invasi darat. Israel akan menghancurkan sisa batalyon kelompok Hamas," menurut laporan surat kabar Jerusalem Post.
Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung
Berita tentang rencana pembelian tenda, yang masing-masing dapat menampung 12 orang itu merupakan salah satu tanda awal persiapan konkrit untuk evakuasi Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina.
Netanyahu telah berulang kali mengisyaratkan rencana untuk menyerang Rafah, kota terakhir yang tersisa di Jalur Gaza yang belum menghadapi serangan darat besar-besaran.
Setidaknya 33.360 warga Palestina telah terbunuh dan 75.933 terluka sejak Israel memulai serangannya di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas.
Sekitar 1.170 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Konflik Terus Berlanjut di Gaza Selatan Meskipun Jeda Taktis Israel
Hampir 1 Juta Orang Mengungsi di Gaza Akibat Operasi Militer Israel yang Diperluas
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Belanda Desak Israel Angkat Kaki dari Rafah
Netanyahu Didesak Sepakati Proposal Gencatan Senjata
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap