visitaaponce.com

AS tidak Yakin Israel akan Serang Rafah dalam Waktu Dekat

AS tidak Yakin Israel akan Serang Rafah dalam Waktu Dekat
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken(AFP/Mandel NGAN)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengaku ragu Israel akan menyerang Rafah, Palestina. Sebaliknya, Negeri Zionis itu sudah mempersiapkan rencana invasi darat yang dikecam dunia.

Blinken mengatakan Israel belum melaporkan waktu pasti operasi tersebut ke AS. Delegasi Israel baru akan mengunjungi Washington minggu depan untuk menjelaskan rencana tersebut.

“Saya tidak memperkirakan tindakan apa pun akan diambil sebelum perundingan itu. Dalam hal ini, saya tidak melihat tindakan apa pun dalam waktu dekat,” kata Blinken pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.

Baca juga : AS Belum Restui Rencana Israel Menginvasi Rafah

AS, kata dia, akan kembali menyatakan bahwa operasi militer besar-besaran di Rafah sangat berbahaya bagi warga sipil yang berada dalam kematian.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan melancarkan serangan darat ke Rafah. Dia bersumpah untuk terus membasmi Hamas meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

"Kementerian pertahanan Israel juga telah membeli 40 ribu tenda untuk mengevakuasi warga yang berada di Rafah sebelum melancarkan invasi darat. Israel akan menghancurkan sisa batalyon kelompok Hamas," menurut laporan surat kabar Jerusalem Post.

Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung

Berita tentang rencana pembelian tenda, yang masing-masing dapat menampung 12 orang itu merupakan salah satu tanda awal persiapan konkrit untuk evakuasi Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina.

Netanyahu telah berulang kali mengisyaratkan rencana untuk menyerang Rafah, kota terakhir yang tersisa di Jalur Gaza yang belum menghadapi serangan darat besar-besaran.

Setidaknya 33.360 warga Palestina telah terbunuh dan 75.933 terluka sejak Israel memulai serangannya di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas. 

Sekitar 1.170 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat