visitaaponce.com

AS dan Sekutunya Siapkan Sanksi Berat kepada Iran

AS dan Sekutunya Siapkan Sanksi Berat kepada Iran
Seorang wanita berjalan melewati spanduk yang menggambarkan peluncuran rudal berlambang Republik Islam Iran di pusat kota Teheran.(AFP/ATTA KENARE)

AMERIKA Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya merencanakan sanksi baru terhadap Iran akibat serangan yang belum pernah terjadi terhadap Israel. Meskipun serangan pada Sabtu (13/4) malam tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan kecil berkat pertahanan udara dan tindakan balasan yang dilakukan Israel serta sekutunya.

Namun, serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa kekerasan yang berakar pada perang Jalur Gaza, Palestina, yang telah berlangsung selama enam bulan semakin meluas dengan risiko perang terbuka antara Israel dan Israel dalam jangka waktu yang lama. Kepala staf militer Israel Herzi Halevi berjanji bahwa peluncuran lebih dari 300 rudal, rudal jelajah, dan drone Iran di wilayah Israel akan ditanggapi dengan baik, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sumber pemerintah Israel mengatakan sidang kabinet perang yang dijadwalkan pada Selasa telah ditunda hingga Rabu (17/4), tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Berharap untuk menjauhkan Israel dari pembalasan besar-besaran, AS dan Eropa mengisyaratkan pengetatan sanksi ekonomi dan politik terhadap Iran.

Baca juga : Iran Berkabung atas 84 Orang Tewas dalam Dua Ledakan

"AS berencana menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan program rudal dan drone Iran dalam beberapa hari mendatang dan memperkirakan sekutunya akan mengikuti jejaknya," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan AS akan menggunakan sanksi dan bekerja sama dengan sekutunya untuk terus mengganggu aktivitas jahat dan destabilisasi Iran. Dia mengatakan pada konferensi pers di Washington bahwa semua opsi untuk mengganggu pendanaan teroris Iran telah dibahas dan dia memperkirakan sanksi lebih lanjut terhadap Iran akan segera diumumkan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, berbicara di Brussels setelah konferensi video darurat para menteri luar negeri Uni Eropa, mengatakan beberapa negara anggota telah meminta agar sanksi terhadap Iran diperluas dan bahwa layanan diplomatik blok tersebut akan mulai mengerjakan proposal tersebut. Borrell mengatakan usulan tersebut akan memperluas sanksi yang berupaya membatasi pasokan drone Iran ke Rusia sehingga juga mencakup penyediaan rudal dan dapat mencakup pengiriman ke proksi Iran di Timur Tengah.

Baca juga : Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dia memimpin serangan diplomatik, menulis surat ke 32 negara untuk meminta mereka menjatuhkan sanksi terhadap program rudal Iran dan mengikuti Washington dalam melarang kekuatan militer dominannya, Korps Garda Revolusi, sebagai kelompok teroris. Iran melancarkan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan udara terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada 1 April yang dikaitkan dengan Israel, tetapi Iran kini menganggap masalah tersebut sudah selesai.

Presiden Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir pekan bahwa Amerika Serikat, pelindung utama Israel, tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada Netanyahu melalui telepon pada Selasa bahwa eskalasi di Timur Tengah bukanlah kepentingan siapa pun dan hanya akan memperburuk ketidakamanan di wilayah tersebut. "Jadi ini momen untuk menenangkan diri," kata kantor Sunak.

Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa sangat mendesak Israel untuk menahan diri selama percakapan telepon dengan timpalannya dari Israel Israel Kantz pada Selasa malam, menurut pembacaan seruan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang. Prospek pembalasan Israel telah mengkhawatirkan banyak warga Iran yang sudah mengalami penderitaan ekonomi dan kontrol sosial dan politik yang lebih ketat sejak protes besar pada 2022-2023.

Sejak perang di Gaza dimulai pada bulan Oktober, bentrokan telah meletus antara Israel dan kelompok-kelompok pendukung Iran yang berbasis di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak. Israel mengatakan empat tentaranya terluka ratusan meter di dalam wilayah Libanon semalam, yang merupakan penetrasi darat Israel pertama ke Lebanon sejak perang Gaza meletus, meskipun Israel secara teratur terlibat baku tembak dengan milisi Hizbullah Lebanon yang bersenjata lengkap.

Di Gaza sendiri, lebih dari 33.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel menurut angka Kementerian Kesehatan Gaza, tindakan Iran mendapat tepuk tangan. Israel memulai kampanyenya melawan Hamas, kelompok militan Palestina yang didukung Iran dan menguasai Gaza, setelah militan tersebut menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut perhitungan Israel. (AFP/Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat