Narendra Modi Dituduh Hina 200 Juta Muslim India
![Narendra Modi Dituduh Hina 200 Juta Muslim India](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/c7c9e0460d022f775c649931478e8409.jpg)
CALON perdana menteri petahana, Narendra Modi, dituduh menyakiti perasaan 200 juta umat muslim India dengan ujaran kebencian di tengah agenda kampanyenya. Dia menyebut penganut agama Islam sebagai penyusup yang memiliki banyak anak dan pencuri.
Pihak oposisi menuduh Modi secara terang-terangan ucapan Modi di depan para pendukungnya di Rajasthan pada Minggu (21/4), sangat tercela. India kini berada di tengah-tengah pemilihan umum, Modi dan partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) sedang mencari masa jabatan ketiga.
Pemungutan suara akan dilanjutkan secara bertahap hingga awal Juni. Dalam pidatonya, Modi mengklaim pemerintahan sebelumnya, yang dipimpin oleh partai oposisi utama Kongres, memposisikan Muslim sebagai kelompok yang mempunyai hak pertama atas kekayaan negara.
Baca juga : Muslim India Protes Larangan Penggunaan Hijab di Sekolah
Modi menambahkan penguasaan kembali Kongres oleh oposisi dalam pemilu saat ini akan melahirkan kebijakan serupa di masa mendatang.
“Apakah menurut Anda uang hasil jerih payah Anda harus diberikan kepada penyusup? Maukah kamu menerima ini?,” Modi bertanya para pendukungnya.
Komentar tersebut memicu reaksi keras di kalangan lawan politik dan masyarakat sipil, yang menuduh Modi mengobarkan ketegangan agama dan memicu konspirasi palsu mengenai Muslim.
Baca juga : Bawaslu Bakal Tindak Buzzer Pemilu yang Lakukan Pelanggaran Kampanye
Presiden Partai Kongres, Mallikarjun Kharge, menuduh Modi melanggar aturan pemilu yang melarang rapat umum dan mengeluarkan pernyataan yang bersifat inklusif. Sebagai tanggapan, Kongres mengajukan keluhan kepada komisi pemilu, dengan tuduhan komentar perdana menteri yang memecah belah, tidak pantas dan jahat.
“Pelanggaran terang-terangan dan langsung terhadap undang-undang pemilu. Pernyataan tersebut jauh lebih buruk daripada yang pernah dibuat perdana menteri yang menjabat dalam sejarah India”, tambah pengaduan tersebut.
Sejak BJP berkuasa pada 2014 dengan agenda nasionalis Hindu, partai ini dituduh melakukan kebijakan dan retorika yang menyasar kelompok minoritas, khususnya Muslim. Umat minoritas ini diduga menjadi sasaran kekerasan dan penganiayaan yang meningkat baik oleh negara maupun oleh kelompok main hakim sendiri sayap kanan Hindu.
Baca juga : India Ajak ASEAN Bangkit Pascapandemi Covid-19
BJP tidak memiliki satu pun kandidat pejabat publik Muslim dalam pemilu kali ini. Tokoh senior BJP seperti Yogi Adityanath, seorang biksu Hindu garis keras yang merupakan ketua menteri Uttar Pradesh, dituduh melontarkan komentar yang menghina umat Islam dalam pidatonya.
Namun, sebagai Perdana Menteri Modi cenderung menghindari penyebutan Muslim secara eksplisit, dan malah dituduh melakukan politik “dog whistle” dan rujukan tidak langsung untuk menyebut Muslim.
Hampir satu miliar orang terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu, dengan pemungutan suara tahap pertama diadakan Jumat (19/4). Pemilu ini diperkirakan akan mengembalikan Modi dan BJP ke tampuk kekuasaan ketika hasilnya dihitung pada 4 Juni.
Baca juga : Presiden: ASEAN-India Harus Perkuat Kerja Sama di Sektor Maritim
Pada Senin (22/4), pemungutan suara harus diulang di 11 TPS di negara bagian Manipur, wilayah timur laut, yang dilanda bentrokan etnis selama berbulan-bulan. Laporan kekerasan dan kerusakan pada mesin pemungutan suara menyebabkan pihak berwenang menyatakan pemungutan suara tersebut batal.
Setidaknya ada enam kejadian kelompok yang mencoba mengambil alih tempat pemungutan suara dilaporkan di ibu kota negara bagian Imphal, kata seorang pejabat pemilu. “Massa bersenjata datang dan mencoba menguasai TPS,” katanya.
Partai Kongres menuntut pemilihan ulang di 47 TPS di Manipur, dengan tuduhan bahwa tempat pemungutan suara telah direbut dan pemilu dicurangi. (The Guardian/Z-3)
Terkini Lainnya
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Hari Raya Kurban Eratkan Kesetiakawanan Sosial dan Semangat Berbagi
Idul Adha Panggilan Ketulusan dan Keikhlasan bagi Umat Islam
Pos Indonesia dan Treetan Luncurkan PosPay
Muslim Lifefair Bogor Hadirkan Wisata Belanja Produk UMKM Halal
Experience Macao Roadshow: Mempersembahkan Pesona Wisata Macao yang Spektakuler
10 Malaikat yang Wajib Diketahui dan Tugas Mereka
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap