visitaaponce.com

Ramadan, Tingkat Inflasi di Jakarta Terkendali

Ramadan, Tingkat Inflasi di Jakarta Terkendali
Dengan mengenakan masker dan sarung tangan, pedagang di Pasar Senen, Jakarta, menata barang yang dijual.(Antara/Wahyu Putro)

PADA April ini, tingkat inflasi di Provinsi DKI Jakarta tetap terjaga. Inflasi IHK DKI Jakarta pada April 2020 tercatat 0,29% (mtm), atau lebih rendah dari inflasi Maret 2020 sebesar 0,33% (mtm).

Perlambatan inflasi berbeda dari pola memasuki Ramadan pada umumnya, yang mengalami kenaikan inflasi. Kelompok transportasi yang biasanya memicu kenaikan inflasi pada masa puasa, selama April tercatat stabil, yakni 0% (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK April 2020 tercatat 1,14% (ytd) atau 3,10% (yoy), tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,0%±1%. Inflasi pada April 2020 didorong kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 0,95% (mtm), yang disumbang komoditas bawang merah dan gula pasir, akibat keterbatasan pasokan dari dalam negeri. Namun, laju inflasi dari kelompok ini tertahan penurunan harga pada bawang bombay, cabai merah dan daging ayam ras.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Triwulan I 2020 Masih Cukup Kuat

Selain kelompok makanan, minuman,dan Tembakau, inflasi April 2020 juga didorong kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mencatat inflasi sebesar 0,46% (mtm). Penyumbang utama inflasi kelompok ini adalah emas perhiasan, seiring dengan kenaikan harga emas di pasar global.

Penyumbang ketiga terbesar inflasi IHK April 2020 adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman yang mencatat inflasi sebesar 0,23% (mtm), meski melambat dari inflasi bulan sebelumnya, yakni 0,76% (mtm).

Tetap terjaganya inflasi Jakarta pada April 2020 didukung koordinasi pengendalian inflasi yang solid. Konsistensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga, serta koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPIP, TPID dan forum lain, terus diperkuat untuk mendukung pengendalian inflasi Jakarta di tengah pandemi.

Untuk mengendalikan inflasi selama Ramadan dan masa pandemi covid-19, terdapat beberapa anjuran untuk masyarakat, yaitu:

Baca juga: Jaga Inflasi, Operasi Pasar Beras Bulog Dinaikkan Dua Kali Lipat

1. Belanja Bijak dan Cerdas, dimana konsumsi yang berlebihan dapat memicu inflasi yang tidak terkendali. Untuk itu masyarakat diharapkan dapat mengatur waktu berbelanja, sehingga tidak menumpuk di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran.

2. Tidak Menimbun Barang, menimbun barang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Ekspektasi masyarkat yang beranggapan bahwa setiap menjelang Lebaran harga akan naik, mendorong belanja berlebihan dan juga prilaku menimbun barang. Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan harga barang meningkat.

3. Jangan Takut Kelangkaan Barang, pemerintah menjamin ketersediaan stok barang. Upaya menjaga pasokan barang masyarakat dilakukan oleh Pemprov DKI, baik melalui BUMD pangan dan juga Bulog, untuk memastikan tersedianya kebutuhan masyarakat, serta menjaga kelancaran distribusi barang.

4. Pada masa pandemi covid-19, pembelian barang dapat dilakukan secara online dan juga dapat melakukan pembayaran dengan metode non tunai. BUMD Jakarta seperti PT Food Station, Perumda Pasar Jaya, PD Dharmas Jaya dan juga Bulog Jakarta, telah berinovasi untuk menjual online kebutuhan pokok kepada masyarakat.(OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat