visitaaponce.com

Epidemiolog Rusun Nagrak Sebaiknya Jadi RS Darurat

Epidemiolog: Rusun Nagrak Sebaiknya Jadi RS Darurat
Petugas menempelkan stiker denah di salah satu tower Rusun Nagrak, Jakarta.(Antara)

EPIDEMIOLOG dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengimbau Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan Rusun Nagrak di Cilincing sebagai rumah sakit darurat, seperti RSDC Wisma Atlet.

Saat ini, Rusun Nagrak difungsikan sebagai tempat isolasi bagi pasien covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG). "Saya kira setiap daerah sudah harus membangun rumah darurat untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan," ujar Dicky saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (24/6).

Baca juga: Pasien Covid-19 di RSUD Pasar Minggu Ngamuk karena Minta Segera Dapat Kamar

Menurutnya, rumah sakit darurat dapat menangani pasien covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Sementara itu, rumah sakit rujukan difokuskan untuk menangani pasien covid-19 dengan gejala berat.

Dicky juga menyarankan Pemprov DKI untuk mengawasi ketat mobilitas masyarakat, khususnya di zona merah covid-19. Definisi tiap zona terkait covid-19 pun harus diperjelas, agar masyarakat semakin paham kondisi daerahnya.

Baca juga: BOR 88,1 Persen, Tempat Tidur di Wisma Atlet Tersisa 943

"Selain itu, zona merah, zona oranye, zona kuning dan zona hijau, itu harus diperjelas. Sehingga, masyarakat memahami di mana statusnya dan dia tahu harus membatasi kegiatannya," tukasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI menyediakan lokasi isolasi terkendali di sejumah titik, termasuk Rusun Nagrak. Rusun tersebut memiliki kapasitas 2.550 orang. Terdapat empat tower, yakni tower 1-4, yang disiagakan untuk isolasi pasien covid-19 OTG. Lalu, tower 5 untuk tempat menginap tenaga kesehatan.(OL-11)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat