visitaaponce.com

Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kartel Kremasi di Jakarta

Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kartel Kremasi di Jakarta
Ilustrasi kremasi jenazah covid-19(Antara)

SATUAN Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa beberapa saksi terkait kasus dugaan kartel kremasi yang sempat viral beberapa hari lalu.

"Sampai saat ini kami telah memanggil sebanyak 7 orang saksi terkait kasus dugaan praktik kartel kremasi yang sempat viral di Jakarta Barat " ujar Kapolres Jakbar Kombes Ady Wibowo saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7).

"Ketujuh orang tersebut kami panggil untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan praktik kremasi," tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menjelaskan terkait viralnya dugaan praktik kartel di sebuah rumah duka di daerah Jakbar.

Ketujuh orang saksi tersebut, lanjut Joko, terdiri dari dua orang pengelola Yayasan Mulia di Jakarta Barat, satu orang pengelola Krematorium Mulia di Karawang, dan satu saksi pembuat narasi viral serta tiga orang saksi terkait lainnya.

"Dari hasil pemeriksaan sementara yang kami peroleh dalam kasus dugaan kartel praktik kremasi tersebut kami memperoleh adanya dugaan praktek percaloan," ujarnya.

Namun, kata Joko, masing-masing praktik tersebut berdiri sendiri (pribadi perorang) tidak terorganisir seperti kartel. Modus mereka ialah menaikan harga dengan motif memperoleh keuntungan berlipat.

Pihaknya juga telah melakukan konfirmasi terkait kasus viralnya narasi dan foto nota dugaan adanya kartel kremasi.

"Kami juga telah melakukan konfirmasi baik penyebar narasi tersebut saudara Martin dengan foto nota dari saudari Astrid," terangnya.

"Kami konfirmasi yang bersangkutan tidak adanya kecocokan atau informasi yang tidak saling berkaitan," tambahnya.

Hingga saat ini, Polres metro Jakarta Barat juga mengaku tidak menerima laporan terkait adanya dugaan praktik kremasi.

"Kami masih menunggu adanya laporan dari korban dan kami masih terus melakukan upaya penyelidikan terkait dugaan praktik kremasi tersebut," pungkasnya. (OL-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat