Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kartel Kremasi di Jakarta
![Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kartel Kremasi di Jakarta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/fa4258f277c1eb763fa34799a143b176.jpeg)
SATUAN Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa beberapa saksi terkait kasus dugaan kartel kremasi yang sempat viral beberapa hari lalu.
"Sampai saat ini kami telah memanggil sebanyak 7 orang saksi terkait kasus dugaan praktik kartel kremasi yang sempat viral di Jakarta Barat " ujar Kapolres Jakbar Kombes Ady Wibowo saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7).
"Ketujuh orang tersebut kami panggil untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan praktik kremasi," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menjelaskan terkait viralnya dugaan praktik kartel di sebuah rumah duka di daerah Jakbar.
Ketujuh orang saksi tersebut, lanjut Joko, terdiri dari dua orang pengelola Yayasan Mulia di Jakarta Barat, satu orang pengelola Krematorium Mulia di Karawang, dan satu saksi pembuat narasi viral serta tiga orang saksi terkait lainnya.
"Dari hasil pemeriksaan sementara yang kami peroleh dalam kasus dugaan kartel praktik kremasi tersebut kami memperoleh adanya dugaan praktek percaloan," ujarnya.
Namun, kata Joko, masing-masing praktik tersebut berdiri sendiri (pribadi perorang) tidak terorganisir seperti kartel. Modus mereka ialah menaikan harga dengan motif memperoleh keuntungan berlipat.
Pihaknya juga telah melakukan konfirmasi terkait kasus viralnya narasi dan foto nota dugaan adanya kartel kremasi.
"Kami juga telah melakukan konfirmasi baik penyebar narasi tersebut saudara Martin dengan foto nota dari saudari Astrid," terangnya.
"Kami konfirmasi yang bersangkutan tidak adanya kecocokan atau informasi yang tidak saling berkaitan," tambahnya.
Hingga saat ini, Polres metro Jakarta Barat juga mengaku tidak menerima laporan terkait adanya dugaan praktik kremasi.
"Kami masih menunggu adanya laporan dari korban dan kami masih terus melakukan upaya penyelidikan terkait dugaan praktik kremasi tersebut," pungkasnya. (OL-8)
Terkini Lainnya
Jokowi Cabut PPKM, Alasannya Covid-19 Makin Terkendali
Omikron Meluas, Luhut: Belum Terpikir Terapkan PPKM Darurat Lagi
Gelar Hajatan saat PPKM Darurat, Lurah di Depok Cuma Dituntut Rp1 Juta
Bersatu Padu Melawan Covid-19
Kasus Covid-19 RI Turun Signifikan Hingga 34%
Denda Sanksi Administrasi Selama PPKM Di Cianjur Capai Rp120 Juta
11 Jenazah Tak Dikenal dan Terlantar Dikremasi Pemprov Bali
Suku Navajo Menentang Penempatan Sisa Manusia di Bulan
Tato Abu Kremasi: Mengabadikan Kenangan yang Abadi dalam Kulit
25 Jenazah Terlantar di RSUD Sanglah Denpasar Dikremasi
14 Jenazah Covid-19 Dikremasi Secara Gratis di TPU Tegal Alur
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap