Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Keluarga di Kalideres
![Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Keluarga di Kalideres](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/09b3fb9f0cb046b27ec0da34ddb13696.jpg)
POLDA Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan penyidik bersama tim ahli tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus kematian satu keluarga tersebut.
"Hasil penyelidikan kami, tidak ada peristiwa pidana, maka kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya," kata Hengki ketika konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/12).
Hengki menyebut tidak ada motif di balik kematian satu keluarga tersebut seperti tindakan pencurian dengan kekerasan atau pembunuhan. Ia memastikan satu keluarga itu meninggal dunia secara wajar.
"Hasil penyelidikan kami yang sangat detail kami menemukan kematian yang terjadi di Kalideres adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar," kata Hengki.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memastikan tidak ada temuan bahan beracun dan berbahaya di tubuh satu keluarga yang tewas mengering di Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Wahyu Marsudi mengatakan tidak adanya bahan beracun itu diketahui setelah pihaknya bersama tim kedokteran forensik memeriksa organ-organ tubuh jenazah korban, yakni Rudyanto Gunawan, Renny Margaretha Gunawan, Dian Febbyana, dan Budyanto Gunawan.
"Dari pemeriksaan organ-organ tubuh tersebut, baik itu dari ayah, ibu, anak, dan paman, kami tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya," kata Wahyu.
Selain itu, Wahyu memastikan tidak ada kerusakan pada akses atau pintu keluar masuk rumah keluarga tersebut. Berdasarkan pemeriksaan DNA juga tidak ditemukan adanya jejak-jejak atau DNA dari orang lain selain empat korban.
Maka dari itu, pihaknya menyimpulkan tidak ada orang lain yang masuk atau pun yang keluar dari rumag tersebut.
"Kemudian yang kedua hasil pemeriksaan laboratorium forensik terkait DNA, tidak ditemukan adanya DNA selain keempat korban yang ada di TKP tersebut," kata Wahyu.
Baca juga: Polisi Simpulkan tidak Ada Pidana dalam Kematian Keluarga di Kalideres
Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RSCM Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap keempat jenazah, diketahui yang tewas secara berurutan, yakni Rudyanto, Renny, Budyanto, dan terakhir Dian.
"Rudiyanto meninggal pendarahan saluran pencernaan, Renny Margaretha karena kelainan payudara, Budiyanto serangan jantung, dan Dian karena gangguan pernapasan," kata Ade.
Dalam kesempatan yang sama, ahli sosiologi agama Jamhari turut menjelaskan dugaan keluarga tersebut pengikut dari sekte tertentu. Jamhari mengatakan keluarga di Kalideres itu bukan penganut sekte tertentu, apalagi apokaliptik.
"Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain," ujar Jamhari.
Jamhari menyebut memang ditemukan buku lintas agama dari rumah keluarga tersebut. Mulai dari buku agama Kristen, Islam, dan Budha.
Setelah dilihat dan dibaca, Jamhari menyimpulkan tidak ada yang keanehan dalam buku itu. Ia mengatakan buku yang dibaca tersebut mudah ditemukan dan dibeli di tempat umum.
"Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu," katanya.
Kemudian Jamhari juga menjelaskan soal tulisan ayat Alquran disertai dengan minuman jeruk nipis. Temuan itu, kata Jamhari, merupakan ramuan obat biasa yang disertai doa sebagai harapan untuk menyembuhkan penyakit yang dialami anggota keluarga itu. Selain itu, Jamhari menemukan ayat Al Quran yang merupakan doa untuk mempermudah jodoh.
"Misalnya, ada satu ayat Al Quran yang diambil dari Surat Yusuf yang biasanya dipakai untuk memperlancar jodoh, supaya mendapatkan kharisma aura supaya melancarkan jodoh," kata Jamhari.
Dengan demikian, Jamhari menyimpulkan ritual yang dilakukan keluarga itu bukan hal yang aneh dan diyakini juga dilakukan oleh orang kebanyakan.
Diberitakan, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas mengering di Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Adapun keempat korban bernama Rudyanto Gunawan, 71, yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian istrinya Renny Margaretha Gunawan, 68, anaknya Dian Febbyana Apsari Dewi, 42, serta adik Rudiyanto, Budyanto Gunawan, 69. (OL-16)
Terkini Lainnya
Ditjen HAM Kawal Proses Hukum Kasus 18 Remaja yang Dianiaya Polisi di Sumbar
Skema Perdagangan Uang Palsu, Pelaku Bisa Untung Rp5 Miliar dengan Cara Ini
Hasto Terancam 2 Tahun Penjara jika Terbukti Membantu Pelarian Harun Masiku
David Cameron Serukan Tindakan Terhadap Serangan Udara Israel di Gaza
Penyelidikan Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Dimulai
Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Anak dan Ibu Rebutan Harta Warisan, PN Karawang: Baiknya Damai Saja
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Family Office di Indonesia, Sandiaga: Sifatnya Peluang Dana Tambahan
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Mall Ciputra Jakarta Gelar Mokoland, Aktivitas Edukatif dan Menghibur untuk Anak
Kebahagiaan Keluarga Indonesia Tinggi, Sosiolog: Ukurannya bukan Materi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap