visitaaponce.com

Polisi Cek Kejiwaan Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur

Polisi Cek Kejiwaan Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur
Ilustrasi(DOK.MI)

POLISI masih mendalami kejiwaan dari tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut pihaknya melibatkan ahli psikologi forensik dan psikiater untuk mengecek kejiwaan dari tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

"Psikologi forensik kita libatkan, psikiater juga kita libatkan, ini untuk melihat kejiwaan dari para tersangka ini," kata Hengki melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (20/1).

Tim Psikologi Forensik masih mendalami kepribadian dari tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.

Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Reni Kusumowardhani mengatakan pihaknya bersama penyidik Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga tersangka, yakni Aki, Duloh, dan Dede Solehudin.

Ia mengaku belum bisa menyimpulkan apakah ketiga tersangka, khususnya terhadap Wowon, mengalami gangguan mental atau psikopat. Ia mengatakan berdasarkan pemeriksaan nantinya akan diketahui sosok dan kepribadian dari tersangka hingga tega membunuh nyawa orang-orang terdekatnya, seperti mertua, istri, dan anaknya.

"Kami masih dalam pemeriksaan," kata Reni kepada Media Indonesia, Jumat.

Korban pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki di Bekasi dan Cianjur masih memiliki hubungan darah.

Hengki menyebut korban terdiri atas istri hingga anak dari para tersangka. "Sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree dari para tersangka, istrinya, mertuanya, anaknya," kata Hengki.

Sejauh ini, polisi mengetahui ada sembilan orang yang tewas di tangan Wowon. Sembilan korban itu terbagi di tiga lokasi, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut dan 1 korban lainnya masih dicari.


Baca juga: Wowon Cs Bunuh TKW karena Ditagih Janji Hasil Penggandaan Uang


Adapun korban di Bekasi bernama Ai Maimunah, 40, yang merupakan istri siri Wowon. Lalu, dua anak Maimunah dari pernikahan dengan mantan suaminya bernama Ridwan Abdul Muiz, 20, dan M Riswandi, 16.

Kemudian, untuk korban tewas di Cianjur juga merupakan keluarga dari tersangka. Wowon membunuh istrinya yang bernama Wiwin dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng. Wowon juga membunuh anaknya, Bayu, yang berusia dua tahun.

Sementara itu, dua korban lainnya yang dibunuh bernama Siti dan Farida. Keduanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Siti dibunuh dengan cara dibuang ke laut dan ditemukan warga yang kemudian dimakamkan di Garut. Sedangkan Farida dibunuh dan dikubur di Cianjur.

Mereka tewas setelah menagih janji dari Wowon untuk mendapatkan kekakayaan dengan cepat dan dianggap berbahaya karena mengetahui praktik berkedok supranatural.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. Mereka bertiga juga memiliki hubungan pertemanan dan saudara. Solihin merupakan teman dari Wowon. Sedangkan Dede merupakan ipar dari korban Ai Maimunah.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan para tersangka membunuh korban untuk menutupi jejak kejahatannya.

"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau bisa sebut serial killer," kata Fadil, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1).

Para tersangka merupakan orang dekat atau masih memiliki hubungan keluarga dengan para korban. Bahkan, Wowon merupakan suami dari Maimunah.

Fadil menjelaskan para pelaku tega membunuh anggota keluarganya sendiri karena kejahatan mereka diketahui para korban. Pada tersangka menganggap korban merupakan sosok berbahaya yang dapat membocorkan kejahatan mereka. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat