visitaaponce.com

Warga Kelurahan Pejaten Timur Menunggu Normalisasi Kali Ciliwung

Warga Kelurahan Pejaten Timur Menunggu Normalisasi Kali Ciliwung
Ilustrasi normalisasi(ANTARA FOTO/Yulius Satria W)

CAMAT Pasar Minggu Arif Wibowo menyebut banjir di wilayahnya paling sering terjadi di wilayah Kelurahan Pejaten Timur. Banjir di kelurahan tersebut bisa mencapai tinggi 1,5 meter.

Banjir di kelurahan itu disebabkan belum dinormalisasinya Kali Ciliwung. Padahal, pembebasan sebanyak 200 bidang lahan di kelurahan itu sudah selesai.

"Ya sudah selesai untuk pembebasan lahan. Tapi kan kita memang menunggu giliran," kata Arif saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (5/2).

Arif menuturkan alur pengerjaan normalisasi memang bertahap mulai dari Bukit Duri, Manggarai, Cawang, Rawajati, hingga nantinya sampai di Pejaten Timur.

Oleh karenanya, warga hanya bisa pasrah menunggu pengerjaan tersebut. Untuk sementara ini, Arif mengupayakan penguatan kapasitas warga agar tanggap dalam menghadapi banjir selama Kali Ciliwung di Kelurahan Rawajati belum dinormalisasi.

"Kan air misal dari hulu, dari Bogor itu sudah ada informasi kenaikannya berapa, statusnya apa. Nah, itu kita siap-siap. Air datangnya 8 jam kan. Warga kita informasikan bahwa kira-kira jam sekian air akan sampai, akan banjir jadi peralatan dinaikkan semua ke lantai dua atau diselamatkan dulu," ujarnya.

Baca juga:  Kurangi Banjir Di Jakbar, Heru Bidik Normalisasi Kali Pesanggrahan

Posko-posko pengungsian hingga logistik bagi warga juga sudah siap.

"Ada perahu karet. Posko pengungsian ada beberapa titik. Tapi itu biasanya tidak lama. Kalau hujan reda, nggak sampai seharian itu sudah surut dengan dipompa. Cuma memang harus menunggu air Kali Ciliwung mengalir sepenuhnya ke hilir," tukasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat