visitaaponce.com

Lebih 10 Ton Sampah Liar di Cilangkap Depok Dipindahkan ke TPA

Lebih 10 Ton Sampah Liar di Cilangkap Depok Dipindahkan ke TPA
Sampah plastik.(Ilustrasi)

LEBIH sepuluh ton sampah liar di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat dipindahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung.

Di lokasi tersebut tumpukan sampah yang didominasi plastik rumah tangga dan batang pohon, dan popok anak-anak menggunung ditepian jalan hingga menutupi tembok pembatas.

Baca juga: Garuda Indonesia Buka Opsi Penggunaan Jilbab Bagi Pramugarinya

Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok Iskandar Zulkarnaen, mengatakan, proses pengangkutan sampah tidak menganggu arus lalu lintas. 

“Pemindahan 10 ton sampah-sampah di pinggiran jalan berjalan lancar serta tidak menghambat arus lalu lintas," ujarnya, Minggu (5/2). 

Untuk pengangkutan sampah, katanya pihaknya mengerahkan sebanyak 4 unit truk pengangkut sampah, serta puluhan petugas kebersihan DLHK.

Iskandar menyampaikan, sampah yang menumpuk tersebut sampah rumah tangga yang dibuang masyarakat.

Tumpukan sampah tersebut, kata Iskandar dikhawatirkan menjadi penyebab munculnya penyakit berbahaya karena bau bahkan menjadi sarang ular untuk berkembang biak.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk membuang sampah yang sudah mereka pilah ke tempat pembuangan sementara (TPS) Sampah.

Sebagai instansi yang telah menjadi bagian dari penanganan sampah di Kota Depok, Iskandar menyebut DLHK memiliki tujuan mulia untuk membersihkan wilayah supaya tidak kotor dan membuat alam menjadi nyaman.

Untuk itu, sambungnya DLHK tak henti-hentinya mengajak masyarakat menjaga alam khusus Kota Depok agar bersih dan tidak tercemari sampah. DLHK juga mendorong masyarakat agar mengedukasi masyarakat di lingkungan masing-masing untuk berbuat kebaikan tanpa buang sampah sembarangan.

"Diimbau kepada masyarakat menjadi generasi pilah sampah. Dengan melakukan pilah sampah dari rumah guna memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat maupun lingkungan,” imbuhnya.

Iskandar, mengatakan, DLHK selalu berupaya memberikan kebahagiaan bagi semua orang. " DLHK percaya bahwa bumi yang lestari akan membawa banyak kebahagiaan, dan berupaya mewujudkan hal tersebut melalui banyak cara yakni, ingin mempermudah masyarakat untuk turut berperan menjadi bagian dari generasi pilah sampah. Sayangi lingkungan, " ungkapnya.

Peranan penting masyarakat sangatlah diharapkan, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Karena pada hakikatnya sampah dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri. Salah satu yang dapat dilakukan masyarakat untuk berperan serta mengelola sampah dan melestarikan lingkungan, adalah meninggalkan pola lama dalam mengelola sampah domestik (rumah tangga) seperti membuang sampah di sungai dan pembakaran sampah, dengan menerapkan prinsip 4R yakni, reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dan replace (mengganti) serta melakukan pemisahan sampah organik dan sampah anorganik.

Penerapan standar ini akan berdampak positif bagi masyarakat dalam perbaikan atau peningkatan kualitas lingkungan, yakni pada kualitas tanah, air, dan udara untuk mendukung kesehatan masyarakat dan lingkungan (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat