visitaaponce.com

Program Air Pipa Bisa Cegah Jakarta Tenggelam

Program Air Pipa Bisa Cegah Jakarta Tenggelam
Pekerja Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya menggali tanah untuk jaringan pipa air bersih di Kawal Muara, Jakarta.(AFP/Aditya Pradana Putra)

DIREKTUR Utama PAM Jaya Arief Nasruddin mengungkapkan program pipanisasi jaringan air bersih hingga 100% di wilayah DKI Jakarta tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air penduduk ibu kota. Lebih dari itu, kebijakan tersebut dijalankan demi menghentikan penurunan permukaan tanah di pesisir Jakarta akibat penyedotan air tanah.

Arief mengatakan penurunan muka tanah itulah yang dapat mempercepat tenggelamnya Jakarta.

Kendati demikian, saat target 100% cakupan air bersih Jakarta tercapai sesuai target pada 2030, hasilnya tidak akan langsung terasa. Ia menyebut butuh waktu sampai 20 tahun agar dampaknya bisa terlihat.

Baca juga: PAM Jaya Nyatakan Gagal Lelang Pembangunan IPA Pesanggrahan

"Data statistik Dinas Lingkungan Hidup maupun Kementerian Lingkungan Hidup mencatat penurunan muka tanah terjadi 8-12 cm per tahun. Jika nanti program pipanisasi selesai, itu baru akan terlihat berhenti penurunan muka tanah 20 tahun setelahnya. Tapi itupun masih memerlukan kajian mendalam," ujar Arief dalam agenda media update Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/3).

Ia pun meminta selutuh pihak terkait untuk bisa berkolaborasi menyukseskan program tersebut. Saat ini, PAM Jaya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proses pembangunan sejumlah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yakni Jatiluhur 1-2, Karian Serpong, dan SPAM Buaran.

Baca juga: Lepas Dari Swasta, PAM Jaya Pastikan Kesiapan Kelola Air Bersih Jakarta

Semua SPAM itu akan menyalurkan air baku hingga total 12 ribu liter/detik yang mana mayoritas akan dialirkan ke Jakarta. Selain ke Jakarta, keempat SPAM itu juga mengalirkan air baku ke Banten.

Tidak hanya itu, Arief juga memastikan, tidak hanya ketersediaan air baku yang terpenuhi tetapi juga instalasi pengolahan air (IPA) dan pembangunan jaringan pipa baru juga harus berjalan.

"Karena jika hanya ada air baku tanpa ada IPA dan jaringan pipa pun semua program itu akan gagal. Dan sudah ada pipa tanpa ada yang mendaftar untuk memasang sambungan baru, itu juga akan gagal," tegasnya.

Hingga 2030, PAM Jaya menargetkan ada 2 juta sambungan air bersih di Jakarta. Saat ini yang abru terealisasi ialah 913 ribu. Untuk mengejar target, PAM Jaya perlu melakukan pendaftaran sambungan baru hingga 180 ribu per tahun.

Ia mengakui bahwa mengajak warga untuk mendaftarkan diri dan mulai menggunakan air pipa bukan perkara mudah. Bahkan, warga yang di daerahnya sudah tersedia jaringan pipa air bersih pun tetap memilih menggunakan air tanah.

"Makanya saya ajak sekali lagi kepada warga, yuk, kita daftar, gunakan air PAM. Kalaupun di daerahnya belum ada pipa, bisa daftar dulu untuk masuk ke list kami. Nanti ketika sudah ada, yang sudah daftar tentu akan diprioritaskan," pungkasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat