visitaaponce.com

Antisipasi Bahaya Rabies, DKI Siagakan Vaksin di RSUD

Antisipasi Bahaya Rabies, DKI Siagakan Vaksin di RSUD
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk hewan di Jakarta Utara.(Antara)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi merebaknya penularan rabies di Ibu Kota. Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan pihaknya tengah menyiapkan rumah sakit yang memiliki ketersediaan vaksin anti rabies.

Saat ini, terdapat dua rumah sakit milik pemerintah yang telah disiapkan untuk menangani pasien kasus penularan rabies di Jakarta.

"Tentunya menyiagakan rumah sakit yang menyediakan vaksin Anti rabies. Ada dua rumah sakit pemerintah di DKI, yaitu RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Selasa (20/6).

Ia mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat jika tergigit hewan penular rabies (HPR) yaknj langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Baca juga: egah Rabies, Pemilik Hewan Peliharaan di Kota Tangerang Diminta Rutin Vaksinasi

Sebab, kata Ngabila, pasien rabies akan lebih mudah diobati apabila langsung mendapatkan penanganan medis sejak awal. Ia menilai, risiko dan tingkat fatalitas akibat paparan virus rabies juga bisa ditekan jika pasien langsung mendapatkan pengobatan.

"Diharapkan walaupun misalnya anjingnya kita tidak ketahui rabies atau tidak, tentunya perlu segera dibawa ke rumah sakit rujukan untuk dilakukan tata laksana lebih lanjut. Kemudian pemberian vaksin Anti Rabies," kata Ngabila.

Baca juga: Lima Meninggal dari 2.395 Warga Sulsel Terinfeksi Rabies

Risiko Tinggi Rabies

DKI Jakarta merupakan daerah dengan risiko penularan rabies tergolong tinggi. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati berujar, sejatinya Jakarta merupakan daerah yang ditetapkan bebas rabies.

Penetapan ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

"Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah risiko tinggi terhadap penularan rabies," ujar dia kepada awak media, Minggu (18/6).

Menurut Suharini, Ibu Kota tetap berisiko tinggi lantaran berbatasan dengan daerah endemis rabies, yakni Bodetabek. Selain itu, hewan penular rabies (HPR) juga bisa dengan mudah memasuki DKI Jakarta.

"Karena (Jakarta) berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta," ucap dia.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat