visitaaponce.com

Ribuan Siswa Tersingkir dari Jalur Afirmasi SMA-SMK Depok

Ribuan Siswa Tersingkir dari Jalur Afirmasi SMA-SMK Depok
Ilustrasi.(MI/Bary Fathahilah.)

PENDAFTARAN peserta didik baru (PPDB) tahap pertama tingkat SMA dan SMK di Kota Depok, Jawa Barat, resmi ditutup, Rabu (21/6). Dari 15 SMA negeri dan 4 SMK negeri yang membuka pendaftaran, ada ribuan peminat yang tersingkir. PPDB tahap pertama untuk jalur afirmasi.

Dari hitungan Media Indonesia, total pagu afirmasi tiap sekolah sebanyak 160 bangku. Jadi, total pagu 15 SMA dan pagu 4 SMK negeri yang diperebutkan mencapai 3.040 yakni SMA 2.400 dan SMK 640 siswa.

Pendaftar jalur afirmasi SMA dan SMK mencapai 27.000 anak. Mereka merupakan lulusan SMP negeri/swasta sederajat. Dengan demikian, sekurangnya ada 23.960 siswa yang tidak akan diterima alias harus bersekolah di swasta.

Baca juga: Kapolri Ingin Ujian SIM Tak Perlu Lewat Rintangan Zig Zag

Kepala SMA Negeri 8 Kota Depok Agus Suparman yang ditemui tentang persaingan di jalur afirmasi yang ketat mengakui itu. Di sekolah yang ia pimpin, pendaftar tahap pertama sebanyak 792 siswa dan yang diterima hanya 160 orang. "Sedangkan pendaftar yang tersingkir 632 orang," kata Agus kepada Media Indonesia.

Menurut Agus, persaingan di jalur afirmasi PPDB sangat ketat meski nilai rapor tinggi-tinggi tetap juga tersingkir. "Itu akibat dari pembeludakan siswa yang mendaftar ke jalur afirmasi. Bayangkan dari 792 siswa yang daftar tersingkir 632 orang, ngeri kan," beber Agus.

Baca juga: Toko Ban Terbakar Diduga akibat Anak-Anak Main Korek Api

Belum lagi pendaftaran tahap dua jalur zonasi yang akan dibuka pada 26, 27, 28, 29, dan 30 Juni nanti akan jauh lebih ketat dibanding jalur-jalur lain. "Apalagi, selain lulusan sekolah Kota Depok, ada warga Kota Depok lulusan luar kota yang juga akan mendaftar," terang Agus menambahkan.

Dari pagi hingga petang, Rabu (21/6), Agus menambahkan sedikitnya ada 35 orangtua siswa lulusan SMP mendatangi SMA Negeri 8. Mereka mendatangi SMA Negeri 8 untuk meminta penjelasan kepala sekolah alasan anak tersingkir padahal nilai rapornya di atas 87 bahkan nilai 90. Ada juga lulusan SMP luar daerah yang mengikuti pendataan yang nilainya 90 lebih tetapi tak diterima pula. Menurut orangtua, anaknya yang sebelumnya bersekolah di luar kota itu siap berebut pagu dengan siswa lulusan dalam kota.

Agus menerangkan tidak lolosnya anak-anak akibat potensi pendaftar yang mencapai 27.000 anak. Mereka merupakan lulusan SMP negeri dan SMP swasta. Siswa yang belum diterima di jalur afirmasi PPDB SMA negeri karena pagu terpenuhi harus bersekolah di swasta. Penyebabnya ialah terbatasnya kuota penerimaan. 

Bagi yang terlempar dari jalur afirmasi, masih ada kesempatan memasuki sekolah negeri tetapi melalui jalur yang lain. "Bagi mereka yang belum diterima di jalur afirmasi masih bisa mendaftar di jalur berikutnya," imbuh Agus. Jalur afirmasi ini khusus untuk siswa tidak mampu yang sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Adapun seleksinya diambil dari urutan pilihan sekolahnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan pelaksanaan PPDB jalur afirmasi SMA dan SMK Jabar 2023 tahap satu ini berjalan lancar. "Pelaksanaan PPDB tahap pertama berjalan lancar. Tentu ada beberapa masukan dan saran dari berbagai pihak. Namun, semua itu kami bisa kendalikan dengan baik," kata Wahyu. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat