Meninggal Akibat Sepsis, Dokter Akui Obesitas Buat Penanganan Fajri jadi Sulit
Muhammad Fajri pria obesitas dengan berat badan hampir 300 kilogram akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSCM Mangunkusumo, Jakarta, Kamis, (22/6) dini hari. Lelaki asal Tangerang itu disebut meninggal dunia akibat syok sepsis.
Fajri diketahui sudah dalam kondisi yang tidak baik ketika pertama kali tiba di RSCM. Luka pada kaki yang lama tak tertangani menjadi salah satunya yang membuat kondisi Fajri menurun. Luka tersebut juga yang akhirnya menyebabkan sepsis atau keracunan darah hingga Fajri meninggal dunia.
Dokter Spesialis Anestesi RSCM, Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan, Fajri menjalani perawatan di RSCM sejak 9 Juni lalu. Enam jam usai tiba, kondisinya memburuk hingga membutuhkan alat bantu pernafasan atau ventilator.
Baca juga: Muhammad Fajri, Pria Berbobot Hampir 300 Kg Meninggal Dunia
“Dalam perjalannya infeksi kakinya makin berat dan ada infeksi paru. Infeksi ini timbulkan syok sepsis. Ini keadaan respon tubuh terhadap infeksi berat. Kegagalan organ jantung, pembuluh darah, tekanan turun, ginjal menurun. Akibat infeksi tadi akibatkan kegagalan multi organ. Sehingga makin turun dan meninggal." ujar Sidharta, dalam jumpa pers, Kamis, (22/6).
Kondisi obesitas yang terjadi pada Fajri diakui membuat penanganan Fajri lebih sulit dibandingkan dengan pasien lainnya. Pihak rumah sakit mengaku kesulitan meski telah mengerahkan sembilan dokter spesialis untuk menangani Fajri.
Baca juga: Operasi Penurunan Berat Badan Meningkat di Kalangan Anak Muda Amerika
Sidharta mengatakan sejak satu bulan sebelum dibawa ke rumah sakit, Fajri sudah tidak bisa tidur terlentang. Hal itu menunjukkan Fajri memiliki masalah di jantung dan paru-paru.
Sidharta juga menyampaikan tim dokter RSCM sudah berupaya maksimal untuk menangani Fajri. Salah satunya dengan memberi alat bantu dan obat-obatan.
Ia mengimbau pada masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kembali kasus seperti yang terjadi pada Fajri di lingkungannya. Dengan begitu penanganan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
"Kasus ini sulit karena kondisi lanjut, tapi kita terus berusaha dengan upaya medis paling maksimal yang bisa kita lakukan. Bila nanti di masyarakat ada yang mengalami atau mengenal kasus seperti ini lebih dini dilaporkan ke kami. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan jika dalam kondisi stabil,” ujar Plt Direktur Layanan Operasional RSCM, Renan Sukmawan.
(MGN/Z-9)
Terkini Lainnya
Menunggu Kedatangan Presiden Jokowi, Warga Sinjai Meninggal Dunia
Hilang Tiga Hari, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai
Dua Sepeda Motor Adu Banteng di Mamuju, Tiga Tewas
Tanah Longsor, Bapak dan Anak Tewas
Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Kompleks Ruko Nusa Indah
Polda Metro Ungkap Identitas Perempuan Tewas Tanpa Busana di Cipayung
Ukur Lingkar Pinggang, Hindari Risiko Strok
Ini Pentingnya Vaksinasi Hepatitis B untuk Mencegah Kanker Hati
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal
Suara-suara yang Tak Tertampung di TPS Khusus RS Cipto Mangunkusumo
Masyarakat Jangan Khawatir Munculnya Kasus Mycoplasma Pneumonia
RSCM Sempurnakan Sistem Pengawasan Usai Ditegur karena Perundungan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap