visitaaponce.com

Pelaku Rumah Aborsi Jakpus Akui Setidaknya Telah Terima 50 Pasien

Pelaku Rumah Aborsi Jakpus Akui Setidaknya Telah Terima 50 Pasien
Proses pemeriksaan rumah aborsi di Jakarta Pusat.(Medcom)

POLISI melakukan penggerebekan rumah kontrakan yang berlokasi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dijadikan tempat praktek aborsi. Rumah aborsi tersebut baru digunakan oleh penghuninya selama satu bulan dan sudah menerima 50 orang wanita yang menggugurkan kandungannya secara ilegal.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan pihaknya mengamankan tiga orang pelaku yang berinisial SN, wanita yang menggugurkan janin pasiennya, dan NA yang membantu SN. Serta satu orang berinisial SM yang menjadi sopir antar jemput.

“Pengakuan sementara, pelaku bahwa selama kurun waktu 1 bulan, sudah kurang lebih sekitar 50-an wanita yang sudah menggugurkan kandungan di sini melakukan aborsi,” kata Komarudin, (30/6).

Baca juga: Pengungkapkan Rumah Aborsi Kemayoran Berawal dari Laporan Warga

Komarudin menuturkan, pihaknya menurunkan tim dari kedokteran forensik untuk menindaklanjuti mencari janin yang dibuang ke kloset oleh pelaku.

“kita akan menindaklanjuti akan segera kita turunkan tim kedokteran forensik untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut mencari barang bukti janin yang dibuang,” sebutnya.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Aborsi di Kemayoran

Lebih lanjut, Komarudin juga mengamankan empat orang lain yang menjadi pasien aborsi di rumah itu. Tiga orang berinisial J, AS, dan RV baru selesai menjalani aborsi, sementara IT baru akan melakukan aborsi.

“Jadi di dalam ada dua kamar, satu kamar tindakan, satu kamar istirahat dan satu tempat pembuangan janin-janin yang setelah dilakukan tindakan. Atau disedot oleh para pelaku dibuang ke dalam kloset,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Polisi melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah kontrakan berlokasi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) yang diduga menjadi tempat aborsi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan pengungkapan itu lantaran muncul kecurigaan warga sekitar karena aktivitasnya yang tertutup.

“Ada aktivitas yang sangat mencurigakan dari seorang warga baru dan aktivitasnya sangat tertutup," kata Komarudin dalam keterangannya, Rabu (28/6).

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat