800 Lebih Siswa Dari Dua SMA Negeri di Depok Bertahun-tahun Belajar Numpang
![800 Lebih Siswa Dari Dua SMA Negeri di Depok Bertahun-tahun Belajar Numpang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/8f38888bf2b4d7894b6a6d237935a0b3.jpeg)
RATUSAN siswa dari dua Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Depok, Jawa Barat, terpaksa harus numpang belajar di sekolah lain karena mereka tidak memiliki gedung sekolah sendiri.
Panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA Negeri tersebut juga bertahun-tahun melayani pendaftaran di sekolah tumpangannya. Tak cuma itu, belajar mengajar sekolah juga harus terpaksa dilangsungkan pada siang hingga sore hari setelah sekolah yang ditumpanginya pulang.
Hal itu disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (KMKKS) SMA Negeri Kota Depok Mamad Mahpudin, Selasa (8/8).
Baca juga: Sinar Mas Eka Bangsa Bangun Gedung Sekolah Baru di Ogan Komering Ilir
"Ini terpaksa dilakukan, karena tidak ada ruang kelas dan gedung sekolah," ujar dia.
Kepada Media Indonesia, Mamad yang juga Kepala SMA Negeri 4 Kota Depok itu mengaku miris dengan kondisi tersebut. " Tiap tahun PPDB panitia selalu melayani pendaftaran di gedung tumpangan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Pascagempa Yogyakarta, Ganjar Evaluasi Kelayakan Gedung Sekolah
Ratusan siswa dari dua SMA Negeri yang masih menumpang itu, kata dia beberapa di antaranya adalah SMA Negeri 14 dan SMA Negeri 15. SMA Negeri 14 menumpang di SMA Ganesha Satria, Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukma jaya. Sementara ratusan siswa SMA Negeri 15 menumpang di SMA Negeri 5 Jalan Bukit Riveria Sektor 4 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan.
"Dikatakan siswa disekolah ini ada 800 lebih. Jadi proses belajarnya numpang milik Gedung SMA Negeri 5 dan SMA swasta Ganesha Satria," jelas dia.
Untuk SMA Negeri 14 sudah ada lahan sendiri. Tapi tak bisa dibangun lantaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terbatas duit. Berbeda dengan SMA Negeri 15. Selain tidak ada lahan sendiri, tidak mempunyai duit pula. " Numpang belajar itu, sudah dirasakan oleh siswa sudah bertahun-tahun, " paparnya.
Mamad mengatakan, sebagai Ketua MKKS SMA Negeri di Kota Depok, dirinya sudah mengusulkan dua sekolah yang menumpang segera dibangun karena belajar dengan cara numpang itu di sekolah lain tidak kondusif dan
tidak selamanya menumpang belajar mengajar itu mengenakkan. Kemudian juga kondisi siswa harus diperhatikan. Mereka mempunnyai keinginan belajar di pagi hari seperti siswa lain yang mempunyai gedung sendiri.
" Situasinya tentu berbeda antara belajar di kelas dengan numpang di rumah warga seperti ini.Saya sudah menyampaikan hal ini Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wulayah II Kota Depok. Namun sampai saat ini masih belum ada respon, " imbuh Mamad.
Mamad berjanji akan berupaya maksimal memperjuangkan nasib para siswa dan guru di dua sekolah itu.
"Ini menjadi catatan saya. Karena, lembaga pendidikan ini harus diperjuangkan sehingga nantinya bisa mempunyai gedung sendiri yang layak," paparnya.
Di samping sekolahnya numpang, apalagi gedung yang ditempati oleh siswa SMA Negeri 14 dan 15 Kota Depok ini ramai dan siswa harus berdesak-desakan. " Sehingga, jadinya mengganggu aktivitas proses belajar mengajar," ucapnya.
Mantan Kepala SMA Negeri 13 ini melanjutkan, kalau disekolah tersebut juga ditemukan alat praktek siswa tidak layak atau minim. Sehingga, Siswa yang melakukan praktek harus dilakukan secara bergantian. (Z-10)
Terkini Lainnya
Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Warga Mesir Divonis 10 Tahun Bui
Korupsi Jual Beli Nilai Rapor Demi Lulus PPDB Diduga Terjadi di SD Negeri Kota Depok
Kemenhub Uji Coba Biskita Trans Depok
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Cegah Kecanduan Judi Online, Dinas Pendidikan Kota Depok Ingatkan Guru dan Orangtua Awasi Aktivitas Anak
Kasus Perceraian di Depok Meningkat, 70 Persen karena Judi Online dan Pinjol
Akhir Pekan, 27.716 Penumpang Kereta Commuter Turun di Stasiun Bogor
Akses Parkir di Terminal 3 Bandara Soetta Diperbarui, Apa yang Berubah?
Penumpang KAI Puncak Arus Balik Libur Idul Adha Capai 39 Ribu
Libur Idul Adha, Garuda Indonesia dan Citilink Angkut Lebih dari 73 Ribu Penumpang
PM Republik Ceko Petr Fiala Belasungkawa Atas Kecelakaan Kereta di kota Pardubice
Ombudsman: Marak Calo hingga Penipuan Tikel Kapal saat Mudik Lebaran 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap