Satgas Pengendalian Polusi Jakarta Segel 3 Perusahaan Batu Bara
![Satgas Pengendalian Polusi Jakarta Segel 3 Perusahaan Batu Bara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/79c6f2844df095fe8800597e6074d964.jpg)
SATUAN Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta menegaskan pihaknya telah menindak tiga perusahaan batu bara yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Perusahaan tersebut untuk sementara disegel.
"Penyegelan di tiga industri batu bara stockpile," ujar juru bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Balai Kota, Jumat, 8 September 2023.
Selain itu, terdapat satu industri pembuatan arang di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur yang ditutup sementara. Industri itu tidak mengantongi izin resmi.
Ani menekankan sanksi tersebut akan dicabut apabila perusahaan telah memenuhi aturan pengelolaan lingkungan. Salah satunya memiliki alat pengendali emisi atau scrubber.
Baca juga: Satgas Pengendalian Polusi DKI Klaim Lebih dari 1 Juta Mobil Telah Diuji Emisi
"Penindakan yang dilakukan terhadap industri adalah bersifat sementara sehingga perusahaan mampu memenuhi aturan pengelolaan lingkungan," bebernya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengeluarkan beberapa upaya untuk menekan polusi di Ibu Kota. Mulai dari mewajibkan setiap gedung tinggi memiliki pompa bertekanan tinggi atau water mist.
Baca juga: Belum Pasang Water Mist, Gedung Swasta Terkendala Ketersediaan Generator
Alat tersebut akan dipasang di atas gedung untuk dilakukan penyiraman air ke udara. Hal itu terbukti mampu menekan polutan PM2,5.
Selain itu, penerapan work from home (WFH) bagi para aparatur sipil negara (ASN) dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor. Namun, beberapa kebijakan itu belum mampu menggeser posisi Jakarta dalam urutan kota-kota dengan kualitas buruk di dunia.
Kualitas udara DKI Jakarta dalam kategori tidak sehat pada Jumat pagi, 8 September 2023. Dari lima wilayah Ibu Kota, berdasarkan data kualitas udara per jam, kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, punya angka PM2,5 mencapai 114.
"Tingkat kualitas udara bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika," sebut laman Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Jumat, 8 September 2023.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Masuk Musim Kemarau, KLHK Ancam Sanksi Tegas Bagi Pencemar Udara di Jabodetabek
Satpol PP Gelar Uji Emisi Kendaraan Besar di Jakarta Barat
Beri Hukuman Tegas untuk Pelaku Pencemaran Udara
Denda Uji Emisi Dihentikan, Pemprov DKI sudah Koordinasi Polda Metro Jaya
Satgas PPU DKI Pantau Cerobong Pabrik Olahan Kelapa Sawit
WFH ASN DKI Baru Capai 22,4%, Ini Sebabnya
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap