visitaaponce.com

Kualitas Air Baku Jelek, IPA Hutan Kota Penjaringan Setop Suplai Air ke PAM Jaya

Kualitas Air Baku Jelek, IPA Hutan Kota Penjaringan Setop Suplai Air ke PAM Jaya
Anak-anak bermain di tepi aliran sungai Kanal Banjir Barat (KBB) di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.(MI/RAMDANI)

JAKPRO Memiontec Air terpaksa menghentikan suplai air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Hutan Kota Penjaringan kepada PAM Jaya terhitung mulai Jumat (8/9). Tindakan itu diambil karena jeleknya kualitas air bahan baku untuk pengolahan yang berasal dari Kanal Banjir Barat (KBB) di sebelah IPA akibat musim kemarau.

"Kenapa disetop? Karena bahan baku airnya jelek tidak memenuhi standar kualitas kesehatan makanya dihentikan. Kemarau panjang mengakibatkan air laut naik. Kalau asin kita enggak bisa ngolah," kata Kepala Pengawas IPA Hutan Kota Penjaringan, Jun, Minggu (17/9).

Jun menambahkan, krisis air di Jakarta akibat kondisi air bahan baku diperoleh dari KBB penuh, tapi kadar garamnya relatif tinggi bisa menimbulkan penyakit bagi konsumen maka tidak memenuhi standar layak minum.

Baca juga: BPBD Klaten Gelontorkan 345 Tangki Air Bersih untuk Bantu 10 Desa Terdampak El Nino

Karena itu, lanjutnya, maka komposisi air asin dan air tawar KBB biasanya seimbang, kini tidak sesuai lagi dengan ketentuan Departemen Kesehatan.

"Jadi masalahnya itu pada kadar garamnya, bukan karena kering. Karena air kita enggak pernah kering, kan kelihatan," ujar Jun. Adapun berkait penyebab tingginya kadar garam, menurut dia, pada musim kemarau kali ini KBB tidak mendapat aliran air dari Bogor, sehingga komposisi air KBB lebih banyak bersumber dari aliran air laut Muara Angke.

Baca juga: 11 Kecamatan di Pacitan Dilanda Kekeringan

Normalnya, kata Jun, jumlah TDS atau total dissolved solid (jumlah zat padat terlarut) untuk air yang dikonsumsi adalah di bawah 300 mg per liter.

"Kadar di bawah 300 boleh lah, tapi kalau seandainya di atas 500, semalam itu (TDS) 1.000 lebih. Enggak bisa. Kita setop. Kita tunggu musim penghujan," lanjut Jun.

Dia pun tidak tahu pasti kapan IPA Hutan Kota Penjaringan akan menyuplai kembali air dengan layak kepada PAM Jaya. Intinya bila kadar garam bisa berkurang dari KBB tentu tidak terlepas dari mendapat dorongan air dari arah Bogor saat terjadi hujan lebat.

"Maka kita belum tahu, karena setiap hari kita ambil sampel. Kalau hujan saja barang semalam, ada banjir saja, bisa itu dia (airnya) berjalan (mengalir). Ini seperti tahun 2018/2019, kita off-nya delapan bulan. Pernah terjadi. Delapan bulan tahun itu, benar-benar enggak ada suplai air," ujar Jun. (Ssr/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat