Dituduh Cabul dan Disiksa, Seorang Guru di Cengkareng Minta Keadilan
![Dituduh Cabul dan Disiksa, Seorang Guru di Cengkareng Minta Keadilan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/8c00dd3cc6de6528cdc84c5a78d1bec1.jpg)
SURIANTO, 40, tidak mengira jika dirinya akan mendekam di balik jeruji besi lantaran dituduh berbuat cabul. Ia bahkan harus merasakan kepalan tinju dan tendangan yang mendarat di tubuh selama dalam belenggu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Begitulah nasib yang menimpa Surianto, guru fisika yang selama puluhan tahun mengabdi di dunia pendidikan.
Persoalan hukum tersebut berawal dari laporan salah satu orangtua siswa ke pihak kepolisian. Saat itu, pada April 2023, Surianto tengah mengajarkan A, remaja berkebutuhan khusus, mata pelajaran matematika dan fisika.
Baca juga: Polisi Periksa Pemilik Rumah yang Dijadikan Sebagai Tempat Produksi Film Dewasa
Namun, sekonyong-konyong remaja A yang dengan sabar diajarkan malah menuduh Surianto cabul. Alhasil, orangtua remaja tersebut pun merepons dan melaporkan tenaga pendidik itu ke Polsek Cengkareng, Jakarta Barat.
Proses hukum terkesan berlangsung cepat. Hanya dalam waktu satu hari, Surianto langsung dijebloskan ke balik jeruji besi. Bahkan, selama 36 hari ia selalu mendapat siksaan dan dipukuli.
"Dia sudah pasrah, hampir mati di dalam tahanan. Tapi beruntung masih kuat menahan siksaan," kata Herry, kuasa hukum Surianto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/9).
Ia menduga pihak Polsek Cengkareng telah melanggar Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 10 Tahun 2007. Peraturan ini menyebut perkara tentang pidana anak agar dilimpahkan ke polres dan bukan ditangani polsek.
Herry pun berhasil mengeluarkan Surianto dari tahanan lantaran penahanan yang dilakukan para oknum polisi dinilai lemah dan cacat secara aturan hukum. Sayangnya, status tersangka guru malang itu masih melekat meski telah menghirup udara segar.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengaku prihatin dan berharap Surianto mendapatkan keadilan. "Guru di Indonesia ini sedikit. Masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak mau menjadi guru. Guru yang mengajarkan kita, mengarahkan jati diri bangsa ini," kata Ledia.
Menurut dia, guru sangat penting karena punya jasa besar. "Penting untuk diingat, agar pendidikan Indonesia mencapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana dalam UUD 1945," tandasnya. (J-2)
Terkini Lainnya
Mengajar hingga Usia 60 Tahun, Guru TK Diminta Kembalikan Gaji
92.888 Guru Lulus Program Pendidikan Guru Penggerak
Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Guru di Pangandaran Curi Komputer demi Judi Online
Pemetaan Guru Madrasah Acuan Kesesuaian Standar Kompetensi
Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Polda Kalteng Nyatakan Satu DPO Pelaku Pencurian Alat Elektronik Sekolah
Kejagung Bantah Pernyataan Alexander Marwata soal Ego Sektoral Berantas Korupsi
Lima Tahanan Polres Polewali Mandar Kabur, Empat Tertangkap
KPK Sebut Jika Tangkap Jaksa, Kejagung Tutup Pintu Koordinasi
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Polda Lampung Tangkap Belasan Selebgram Promosikan Judi Online
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap