DPRD Depok Desak Kadisdik Jabar Pecat Kepsek SMA-SMK Pelaku Pungli
![DPRD Depok Desak Kadisdik Jabar Pecat Kepsek SMA-SMK Pelaku Pungli](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/d97cde5c9a39cfa0fd74a15eb721352b.jpg)
DPRD Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mendesak Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Wahyu Mijaya setop pungutan sekolah berkedok uang pembangunan di SMA-SMK Negeri Kota Depok.
Desakan dilontarkan DPRD melalui Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo saat menerima keluhan para orangtua murid yang mendatangi DPRD Kota Depok, Rabu (20/9).
Politisi PDIP itu meminta agar pungutan-pungutan yang dibebankan pihak sekolah kepada anak-anak mereka disetop.
Baca juga: Ombudsman Pertanyakan Sumbangan Jutaan Rupiah di SMA-SMK Depok
Hendrik mengaku sejak awal September hingga ini, orang tua murid yang mengadu ke DPRD menolak pungutan pembangunan sekolah terus mengalir.
"Kami menerima keluhan-keluhan pungutan-pungutan dari para orang tua," ujarnya.
Baca juga: Wali Murid SMA-SMK Negeri di Depok Keluhkan Uang Pungutan Sekolah Rp2,8-3 Juta
Ia pun berharap Kadisdik Jabar agar turun ke Kota Depok dan melihat langsung kasus ini. Selain itu katanya, DPRD juga berharap pihak sekolah tidak mengucilkan serta mengeluarkan anak-anak yang menolak membayar uang pungutan berkedok sumbangan yang telah ditentukan besaran nominalnya.
“Tentunya kami berharap agar anak-anak tersebut tidak mendapat perlakuan yang tidak baik, " ujarnya.
Ia menyampaikan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan meminta Kadisdik memecat langsung kepala sekolah jika hal tersebut terus dibiarkan.
“Pecat oknum-oknum guru yang seperti itu, masih banyak kok guru dan kepala sekolah yang memiliki integritas. Disdik Provinsi harus menghentikan ini, segera ambil tindakan,” tegasnya.
Dikatakan, pungutan liar tidak benar dimana guru dan komite sekolah mengadakan rapat serta memutuskan siswa maupun orang tua siswa akan dikenai sumbangan sukarela untuk kegiatan ekstra seperti uang gedung, pagar, buku, tour, berenang, kegiatan pramuka dan lainnya di luar sekolah.
Hendrik mengeklaim, sumbangan sukarela menjadi kedok pungutan liar yang direstui oleh guru dan komite sekolah. Jika sumbangan itu tidak diberikan, maka ada rasa khawatir dari orang tua siswa terhadap prestasi anaknya di sekolah.
“Sehingga dengan terpaksa mereka harus mengikuti itu, walaupun tidak semua orang tua siswa memiliki uang. Ini kan sekolah negeri, tentu tidak boleh ada pungutan, baik mengenai buku, uang gedung dan lainnya,” ujarnya.
Ada lagi para siswa disuruh nonton futsal di salah satu GOR, jika tidak datang nilainya enggak bagus, ini kan enggak benar.
"Maka kami minta seluruh pungutan-pungutan agar dihentikan,” paparnya.
Salah satu orangtua siswa, Aslinda Pama mengatakan, tidak akan mundur dan akan tetap menolak pungutan yang melebihi dari swasta sebesar Rp2,8-Rp3 juta per siswa itu.
" Sekolah swasta yang tidak ditanggung pemerintah hanya Rp1 juta uang pungutan pembangunan. Ini sekolah negeri yang dibiayai pemerintah melalui dana BOS dan BOP malah memungut dana pembangunan dan lain-lain dengan nominal yang lebih besar, ini aneh sekali, " pungkasnya (KG/Z-7)
Terkini Lainnya
SMA Negeri 38 Jakarta Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan, Lunaney dan MycoMist
Sempat Hilang, Siswi SMAN 61 Jakarta Akhirnya Ditemukan
Dua Hari PPDB SMA-SMK Negeri di Depok Amburadul, Profesionalitas Dinas Pendidikan Disoal
PPDB DKI Jakarta 2023 Tahap Kedua Dibuka Sampai 8 Juli 2023, Cek Jadwal dan Cara Daftar
Kuota PPDB 2023 SMA, SMK Jawa Tengah Bertambah 7.920 Kursi
Ini Sederet Penyebab Siswa tidak Bisa Daftar PPDB DKI Jakarta
Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Warga Mesir Divonis 10 Tahun Bui
Korupsi Jual Beli Nilai Rapor Demi Lulus PPDB Diduga Terjadi di SD Negeri Kota Depok
Kemenhub Uji Coba Biskita Trans Depok
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Cegah Kecanduan Judi Online, Dinas Pendidikan Kota Depok Ingatkan Guru dan Orangtua Awasi Aktivitas Anak
Kasus Perceraian di Depok Meningkat, 70 Persen karena Judi Online dan Pinjol
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap