Viral Menu Tahu Stunting di Depok, Kejaksaan Diminta Awasi 38 Puskesmas
![Viral Menu Tahu Stunting di Depok, Kejaksaan Diminta Awasi 38 Puskesmas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/463e8017dfdcec45618dec7b99c3bbf8.jpg)
PEMBERIAN kuah sup, tahu, dan sawi sebagai salah satu program pencegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat, menuai kecaman. Pasalnya, Depok memiliki APBD jumbo program stunting Rp4,4 miliar dan tahu-sawi dianggap terlalu murah untuk itu.
Anggota DPRD Kota Depok Nurhasim mengatakan, menu yang diberikan kepada anak-anak tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan APBD sebesar Rp4,4 miliar.
Nurhasim meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok untuk bergerak mengawasi penyaluran APBD yang digunakan untuk membantu menekan angka stunting di Kota Depok. Ia menegaskan hal itu setelah dirinya mendapat keluhan dari masyarakat terutama ibu-ibu yang masih mempunyai anak balita.
Baca juga : Presiden Sentil Kementerian/Lembaga karena Masih Beri Balita Biskuit
Ia menegaskan jika dalam pengawasan tersebut ditemukan indikasi penyalahgunaan anggaran atau tindak pidana korupsi, maka aparat kejaksaan segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
" Pemanfaatan anggaran bantuan operasional kesehatan Rp4,4 miliar tersebut, sejatinya digunakan untuk menekan kasus stunting di Kota Depok, " katanya, Jumat (17/11).
Baca juga : Kemenkes Anggarkan Pemberian Protein Hewani untuk Turunkan Stunting
Selain itu, Pemerintah Kota Depok harus terus melakukan pembinaan-pembinaan serta kunjungan-kunjungan ke setiap wilayah. Dengan harapan tempat yang dikunjungi yang diperkirakan ada stunting, dapat disikapi dengan cepat.
“ Kepada OPD terkait kita tekankan untuk terus berkontribusi membantu masyarakat menurunkan angka stunting ini sesuai amanah pemerintah pusat,” ujarnya.
Ingatkan bahaya stunting
Dikatakannya,persoalan stunting ini bukan persoalan Kota Depok sekarang saja, melainkan akan menjadi masalah jangka panjang untuk Kota Depok, karena menyangkut masa depan karena anak-anak Kota Depok ini adalah generasi penerus yang kemudian akan mengelola Kota Depok.
" Mereka lah masa depan Kota Depok Bagaimana bisa membangun Kota Depok jika modal dasarnya, yaitu anak-anak Kota Depok mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif, intelegensia, dan kesehatannya,” katanya.
Baca juga : Dikejar Waktu Turunkan Angka Stunting
Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan kepada anak-anak ini sangat penting.
Pemerintah Kota Depok, lanjut dia sejatinya juga menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak sehingga anak-anak ini dapat tumbuh dengan baik, secara fisik dan mental.
“Bagaimana bisa membangun Kota Depok jika modal dasarnya, yaitu anak-anak Kota Depok mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif, intelegensia, dan kesehatannya,” jelasnya.
Penjelasan Dinkes Kota Depok
Sementara Anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman mengatakan akan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Pemanggilan ini buntut polemik pemberian makanan tambahan (PMT) pengentasan stunting di Kota Depok, yang hanya berisikan nasi, kuah, dan tahu.
"Pemanggilannya terbuka, ada dua Fraksi DPRD meminta agar ini dilakukan secara terbuka untuk publik," kata dia
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi PMT yang menggunakan anggaran APBD Perubahan senilai Rp4,4 miliar untuk 38 Puskesmas di Kota Depok.
"Tadi kita sampaikan kita sudah evaluasi dan ada perbaikan, kalau ada permasalahan kita terus evaluasi yang tadi bermasalah tidak akan dipakai lagi kita cari yang lain dan seterusnya itu bagian dari evaluasi kita," ujar Mary.
Mary menegaskan bahwa porsi program PMT yakni enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap. Ia mengakui bahwa untuk program PMT di wilayah Kecamatan Tapos ada yang miss.
"Iya tadi sudah saya jelaskan enam hari pertama kudapan, hari ketujuh baru makanan lengkap. Tadi yang di Tapos sudah disampaikan ada miss," ujarnya (Z-4)
Terkini Lainnya
Ingatkan bahaya stunting
Penjelasan Dinkes Kota Depok
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
Mafia Tanah, Ketua LPM Depok Yusra Amir Divonis 3,5 Tahun Bui
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
PAN: Ridwan Kamil Mau Gaet Bima Arya untuk Pilgub Jawa Barat
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap