Kejaksaan Negeri Depok Belum Usut Dugaan Korupsi Dana Stunting dan PTM
![Kejaksaan Negeri Depok Belum Usut Dugaan Korupsi Dana Stunting dan PTM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/cb7a59d3ef021c43fb2c89893618c866.jpg)
KEJAKSAAN Negeri Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengakui belum mengusut dugaan penyimpangan dana stunting,meski mendapat desakan dari masyarakat. Desakan muncul setelah viral info soal menu makanan pada program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dianggap tak layak di Depok.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok Muchtar Arifin mengatakan Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Kota Depok hingga hari ini belum memeriksa orang-orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok dan puskesmas dalam dugaan kasus korupsi dana penanganan stunting tersebut.
"Belum ada. Kita belum menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait. Tak adanya pemanggilan pemeriksaan dikarenakan belum ada informasi dari seksi intelijen," katanya, Jumat (24/11).
Dilanjutkan Mochtar, pengumpulan bahan, data, dan keterangan (pulbaket) kasus dugaan korupsi dana stunting, yang melakukan adalah seksi intelijen.
Baca juga: KPK Nilai Kurang Pengawasan Tanggapi Menu Viral Pencegahan Stunting di Depok
"Seksi Intelijen yang mengusut pencairan dana stunting tersebut. Sedangkan seksi tindak pidana khusus fungsinya melakukan pengendalian kegiatan penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, serta melaksanakan penetapan tersangka," katanya.
Karena itulah kata Mochtar seksi tindak pidana khusus belum melakukan pemeriksaan atau pemanggilan.
"Seksi Intelijen yang memeriksa orang-orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan puskesmas.Termasuk pihak terkait lainnya yang mengetahui aliran pengelolaan dana stunting," ungkapnya.
Baca juga: Viral Menu Cegah Stunting Tak Layak di Depok, Menko PMK: Jangan Main-main Soal Anggaran PMT!
Diketahui, desakan kepada Kejari Kota Depok segera mengusut dugaan korupsi anggaran stunting karena anggaran perbaikan gizi balita di Kota Depok tersebut diduga diselewengkan.
"Ada Rp10 ribu per balita yang kami duga disunat," kata Anggota DPRD Nurhasim dari Komisi A.
Viral Menu PMT Tak Layak di Depok
Menurut Nurhasim, Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan RI) memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Kota Depok tahun 2023 sebesar Rp4,4 miliar untuk peningkatan kualitas kesehatan balita. Rinciannya, satu balita Rp18 ribu tidak boleh kurang.
Namun, dalam pelaksanaannya menu yang diberikan nilainya hanya Rp8 ribu per balita yang terdiri dari tahu dan sayuran.
Kasusnya pun viral. Nurhasim langsung melakukan pengecekan ke Puskesmas Kelurahan Sukamaju baru, Kecamatan Tapos, yang berjarak 500 meter dari rumah dia.
Disana dia mendapat penjelasan dari juru masak bahwa benar menu yang diberikannya kepada balita nilainya bukan Rp18 ribu tapi Rp8 ribu. Setelah memperoleh informasi, sambungnya ia menanyakan langsung kepada Wali Kota Depok Muhammad Idris. Kenapa anggaran stunting diselewengkan.
"Pertanyaan itu saya lontarkan saat rapat paripurna pengesahan anggaran tahun 2024 di Gedung Utama DPRD Kota Kembang, Sukmajaya, Rabu (22/11)," ungkapnya.
Namun Wali Kota Depok Muhammad Idris berkilah nominal perbaikan stunting Rp8 ribu per balita tersebut sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI.
"Nominal itu sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI. Satu kali kudapan atau lengkap itu Rp8 ribu karena ada potongan pajak penghasilan (PPH) sekian persen dan ongkos untuk antar Rp2 ribu dan wadah plastik," kilah Idris.
Nurhasim mengatakan balita yang mendapat bantuan perbaikan stunting di Kota Depok ada sekitar 9.200 lebih.
"Maka itulah saya meminta Kejari untuk memastikan apakah ada peristiwa pidana atau tidak dalam persoalan tersebut," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Viral Menu PMT Tak Layak di Depok
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
42 Balita Diduga Keracunan Makanan Tambahan di Pamboang Majene Sulbar
Pengusutan Korupsi Makanan Penurunan Stunting di Depok Dihentikan, Apa Alasannya?
Jaksa Pelajari Korupsi Dana Stunting Rp4,9 Miliar di Dinkes Depok
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Belum Cukup Atasi Anak Stunting
Terindikasi Dikorupsi, DPRD Depok Minta KPK Usut Soal Dana PTM dan Stunting
Susu Bantuan Stunting Dijual di Medsos, Dinkes Tasikmalaya Telusuri Pelakunya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap