42 Balita Diduga Keracunan Makanan Tambahan di Pamboang Majene Sulbar
![42 Balita Diduga Keracunan Makanan Tambahan di Pamboang Majene Sulbar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/4f23570b88584a2df02a0c0b6dd8bd0b.jpg)
SETIDAKNYA 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami keracunan usai diduga usai mengonsumsi makanan yang diberikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Majene. Makanan yang dibagikan merupakan bagian dari menu program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita.
Kegiatan tersebut digelar Senin (6/5). Sebanyak 42 balita yang mengalami gejala keracunan terpaksa dibawa ke Puskesmas Pamboang, lalu satu orang dirujuk ke RSUD Majene.
Kepala Puskesmas Pamboang Taslim Mannan, Selasa (7/5) mengungkapkan, semuanya dilarikan ke puskesmas sejak Senin sore, dengan gejala muntah, sakit perut, dan diare.
Baca juga : Diprotes Publik karena tidak Layak, PMT di Depok Dihentikan Sementara
"Tapi kami belum bisa memastikan jika mereka semua keracunan makanan, karena sampel makan sudah dikirim ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan itu butuh waktu 2-4 hari untuk mengetahui hasilnya. Jadi kita tunggu hasilnya, untuk memastikan penyebab mereka semua sakit," ungkap Taslim.
Dia menyebutkan, jika dari 42 pasien awal yang masuk, kini tersisa lima orang yang menjalani perawatan. "Rencana sore ini ada yang akan kita pulangkan setelah observasi, termasuk empat lainnya," sebut Taslim, Selasa (7/5).
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Asran Hasdi menjelaskan, jika program PMT tersebut sudah berjalan di sejumlah kecamatan, dan kemarin dilakukan di Kecamatan Pamboang, Majene.
Baca juga : Terpeleset ke Sungai, Balita di Mamuju Tengah Ditemukan Tewas
"Di sana sebenarnya ditargetkan 100 balita yang mendapatkan makanan tambahan , tapi ternyata 42 diantaranya setelah mendapat makanan tambahan mengalami gejala muntah-muntah," jelasnya.
Ada pun makanan tambahan yang diberikan bukan dalam bentuk kemasan, tapi dimasak, yakni bubur. Sampel bubur tersebut sudah diserahkan ke BPOM setempat untuk diteliti apakah benar mengandung zat yang membuat 42 balita tersebut keracunan.
Kapolres Majene, Sulbar, Ajun Komisaris Besar Toni Sugadri membenarkan kejadian yang mengakibatkan balita diduga keracunan, akibat pemberian makanan tambahan untuk penanggulangan stunting.
"Untuk jelasnya masih menunggu hasil penelitian, bukan hanya dari BPOM Mamuju, Sulbar, tapi juga dari BIddokes Polda Sulbar," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Oleng, Truk Tangki BBM Tabrak Rumah Warga di Majene Sulbar
Rumah Warga di Mamasa Sulbar Ambruk dan Jatuh ke Jurang
Presiden Jokowi Isyaratkan Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar
PJ Gubernur Sulbar Resmikan Masjid Muhammad Cheng Ho di Pasangkayu
Galang Dukungan, Relawan Mas Gibran Gelar Pembagian Sembako di Sumut
Ini Cara Membedakan Sakit Perut: IBS, Keracunan Makanan, atau Radang Usus
Kenaikan Kelas Jadi Musibah, 99 Orang di Bandung Barat Keracunan Makanan
Setelah Bogor, Keracunan Massal Diduga Usai Santap Makanan Tasyakuran Juga Terjadi di Sukabumi
Kasus Keracunan Besek Tahlilan di Cipaku Bogor Ditetapkan Sebagai KLB
Dinkes Kota Bogor Uji Lab Makanan Diduga Peyebab Keracuanan Massal
71 Warga Bogor Diduga Keracunan Makanan Usai Tahlilan, 1 Orang Meninggal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap