visitaaponce.com

Harga Beras di Depok Terus Naik, Pedagang dan Konsumen Menjerit

Harga Beras di Depok Terus Naik, Pedagang dan Konsumen Menjerit
Pedagang menata beras yang dijual di Pasar.(Dok. MI/Susanto)

HARGA beras di Pasar Tugu, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) terus mengalami kenaikan. Terbaru harga beras kualitas pandan wangi naik lagi menjadi Rp17.500 per kilogram. Naik Rp500 dibandingkan pada Senin (19/2/2024).

Salah seorang pedagang beras di Pasar Tugu Andri mengaku kenaikan harga beras terjadi sejak pemilu 14 Februari lalu sampai saat ini. Ia memprediksi harga beras dari kelas termurah hingga termahal akan terus mengalami kenaikan sampai bulan puasa hingga idul fitri mendatang.

"Harga beras masih akan naik terus terlebih menjelang puasa dan lebaran,” kata Andri dihadapan sejumlah ibu rumah tangga yang beli beras, Selasa (20/2).

Baca juga : 3 Pasar Tradisional di Depok Kehabisan Stok Beras

Untuk harga beras pandan wangi per hari ini, kata Andri telah naik jadi Rp17.500 per kilogram. Padahal per hari Senin kemarin harga beras pandan wangi masih Rp17 ribu per kilogram.

Andri mengaku baru ambil beras dari distributor pasar induk Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur. Harga beras belum turun juga.

"Ini baru ambil beras dari pasar induk Cipinang. Saya belanja sekalian cek harga apakah turun apa tetap naik dan ternyata makin naik," kata Andri lagi.

Baca juga : Beras Kualitas Premium di Depok Menghilang Usai Pemilu 

Andri mengatakan melejitnya harga beras di pasar tradisional membuat pedagang terpaksa ambil untung tak seberapa.

"Untung dari beras kecil per kilo paling Rp1000-Rp1500 per kilo. Kan dihitung juga ongkos operasionalnya," kata Andri.

Informasi yang didapat Andri, naiknya harga beras karena faktor cuaca. Selain itu akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah. Pemerintah membiarkan harga naik dan terlalu sibuk mengurusi pemilu presiden dan pemilu legislatif.

Baca juga : Beras Langka dan Mahal, Warga Depok Mulai Konsumsi Singkong Rebus

"Faktor cuaca yang tak menentu memang menjadi salah satu penyebab petani gagal panen.Tapi faktor lainnya karena tak ada gabrakan dari pemerintah menstabilkan harga," ucap Andri.

Pedagang lainnya, Zarkasih, memprediksi harga beras tak bakal turun justru akan terus menaik hingga idul fitri mendatang.

"Kalau untuk waktu dekat ini tidak bakal mungkin turun malah menurut saya justru makin langka," katanya.

Baca juga : Harga beras di Depok Terus Meroket Masyarakat Terpaksa Belanja Beras Satu Liter per Hari

Terbukti sudah sepekan pemilu harga beras makin melangit dan langka pula. "Buktinya harga beras kualitas premium saja naik lagi. Padahal kemarin harga beras kualitas premium masih Rp16 ribu per kilo, dan hari ini naik lagi jadi Rp17 ribu per kilo. Ada kenaikan Rp1000 per kilo," ucap Zarkasih.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Tugu Ikhwan Suryadin Nasution mengaku bahwa hingga dewasa ini harga beras dari kelas medium, bulog, ramos, premium, petruk, pandan wangi, sania hingga beras kelas jeruk, terus naik. Bahkan beras kualitas pandan wangi justru menghilang dari pasaran.

"Menghilangnya beras kelas pandan wangi dari pasaran karena mayoritas masyarakat menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga. Termasuk restoran maupun rumah makan," katanya.

Baca juga : Harga Beras di Depok Melambung Tinggi, Pembeli Kurangi Belanja

Naiknya harga beras, dia menuturkan, dikeluhkan oleh konsumen. Mereka menilai kenaikan harga beras saat ini tidak wajar.

"Konsumen ngeluh soalnya naiknya gak bener, gak wajar. Biasanya kenaikan beras antara Rp300 sampai Rp500 sekarang sampe Rp5 ribu," kata dia.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat