Penurunan Stunting 2023 Hanya 0,1, Intervensi Spesifik dan Sensitif perlu Dievaluasi
SEKERTARIS Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto mengatakan penurunan angka stunting yang hanya 0,1% di 2023 menjadi evaluasi dan upaya intervensi spesifik dan sensitif di tahun-tahun sebelumnya perlu direfleksikan ulang.
"Karena isu stunting maka intervensi yang dilakukan seharusnya pada anak yang berat badan anak tetap, anak berat badan kurang, anak gizi ulang, dan stunting," kata Tavip dalam Rakernas di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (25/4).
Sehingga apabila intervensi dilakukan langsung pada anak stunting maka diperlukan biaya besar dan belum tentu anak yang diintervensi tingkat kepulihannya bisa kembali.
Baca juga : Bali Raih Prevalensi Stunting Terendah se-Indonesia
Sehingga upaya intervensi yang disebutkan oleh Tavip merupakan upaya pencegahan yang dinilai sangat efektif serta menghemat biaya yang cukup besar.
"Itu lah hipotesis bagaimana hipotesis 0,1% itu menjadi refleksi kita di tahun 2024 ini," ujarnya.
Terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan prevalensi stunting dari 2022 seperti Banten yang naik 4%; Papua Tengah 4,8%; higga Nusa Tenggara Timur 2,6%.
Baca juga : Jateng Optimistis Turunkan Angka Stunting sesuai Target
Sementara yang mengalami penurunan siginifikan yakni Jambi 4,5%; Kalimantan Utara 4,7%; Papua Barat 5,2%; Sulawesi Barat 4,7%; hingga Jawa Barat 0,1%.
Selain itu Tavip menyebutkan perlu reorientasi capaian kinerja sasaran. Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri mengevaluasi pemerintah daerah terhadap capaian-capaian yang ada akan memberikan efek lebih manfaat dan dampak.
"Temuan selama ini feedback di level kepala daerah banyak yang belum fokus dan kolaborasi penanganan stunting. Oleh karena itu reorientasi mikro keluarga menjadi dimensi penting," pungkasnya, (Iam)
Terkini Lainnya
Hanya Turun 0,1%, Pemerintah Diminta Koreksi Target Capaian dan Kawal Intervensi Stunting
Di Sidang MK, Anies Soroti Intervensi Pemerintah, Bansos, dan Anwar Usman
PKS: Jangan lagi Ada Intervensi TNI-Polri ke Wilayah Sipil
Intervensi Terhadap KPK Diduga Sudah Terjadi Sejak Lama
RUU Kesehatan Dinilai akan Mengintervensi BPJS
Orangtua Diingatkan tidak Beri Obat Penurun Panas pada Anak yang Alami Demam Pascaimunisasi
Anak Butuh Aktivits Fisik Minimal 3 Jam Per Hari Agar Tumbuh Kembang Optimal
Anak yang Terseret Ombak Pantai Air Manis Padang Ditemukan Meninggal
Imunisasi Anak Melawan Mitos Masyarakat, Benarkah?
7 Cara Mengatasi Batuk pada Anak
Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Jadi Orang Hebat
Meluruskan Kebijakan Stunting
Inovasi Pengelolaan Risiko Bencana Hidrometeorologi
Jokowi dan Internet di Papua Pegunungan
Inflasi, Suku Bunga Acuan, dan Pertumbuhan Ekonomi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap