Air Mata Mengiringi Deno Kamelus ke Peristirahatan Terakhir
JENAZAH almarhum Deno Kamelus, mantan Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dimakamkan pada Jumat (9/4) siang. Pemerintah Kabupaten Manggarai memberikan penghormatan dengan memakamkan suami dari Yeni Veronica itu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lalong Tanah, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong.
Deno yang meninggal di RS Siloam Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Selasa (6/4), disemayamkan di rumahnya yang terletak di Carep, Langke Rembong, selama tiga hari. Pada Jumat pagi, jenazahnya diarak menuju Gereja Katedral Ruteng untuk diberkati melalui misa requiem. Misa dengan penerapan protokol kesehatan itu dipimpin oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat.
Selain pejabat dan keluarga, ratusan warga kota Ruteng hadir dalam misa tersebut. Sepanjang misa berlangsung, mereka menangisi kepergian mantan pemimpinnya yang terbilang cepat. Usai misa, jenazah Deno Kamelus diarak menuju Kantor Bupati Manggarai. Warga kota Ruteng berdiri di tepi jalan untuk memberikan penghormatan.
Di kantor Bupati, peti jenazah berselubung bendera merah putih itu disemayamkan sejenak. Dengan suara terbata-bata, Yeni Veronica menyerahkan foto suaminya kepada Bupati Manggarai Herybertus Nabit, tanda penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah untuk dimakamkan secara kenegaraan.
Selanjutnya, Bupati Hery Nabit memimpin penghormatan terakhir dan pelepasan jenazah untuk dimakamkan. Dalam pidatonya, Bupati Hery menyampaikan duka cita rakyat Manggarai atas meninggalnya Bupati Manggarai periode 2016-2021 itu.
"Dengan air mata terurai, saya atas nama saudara-saudarimu sekabupaten Manggarai melepasmu pergi. Engkau tidak mati. Engkau abadi dalam hati kami, saudara-saudari Manggarai. Engkau abadi di bumi Manggarai. Terima kasih berlimpah untuk cintamu bagi tanah lahir Manggarai," ujar Hery.
Hery memuji kompetitornya dalam Pilkada 2015 dan 2020 itu. Ia menyebut jalan utama Deno Kamelus merupakan eksodus dan hijrah menuju ibunda kehidupan. Ia beralasan, Deno berani keluar dari kepentingan dirinya demi pengabdian total bagi seluruh rakyat Manggarai. Deno berani hijrah dari kenyamanannya sebagai akademisi di Kota Kupang lalu memilih pulang ke ibunda kehidupan yakni tanah Manggarai.
"Bukankah ini keyakinan dasar sebagai panggilan luhur seorang ahli waris bumi Manggarai? Bukankah ini tujuan anak-anak Manggarai yaitu membahagiakan ibunda yang memberinya kehidupan?" kata Hery.
Mantan Direktur BOP Labuan Bajo Flores itu tak menampik bahwa Deno eksodus ke Manggarai untuk kompetisi dan pertarungan politik. Namun pengalaman bergaul dan bekerja sama serta dua kali berkompetisi dengannya memberi keyakinan bahwa kompetisi dan pertarungan politik itu hanya sebagai sarana untuk memberikan yang terbaik bagi tanah Manggarai.
Deno, kata Hery, tidak terjebak dalam kurungan peradaban yang mengimani kehebatan, menuhankan harta benda, bertengkar memperebutkan kekuasaan, dan bersimpuh pada kemenangan. Deno merupakan seorang yang bukan saja ahli dalam ilmunya, tetapi visioner kehidupan dalam mencari jalan bersama menuju kebaikan dan kebenaran.
Usai upacara tersebut, Bupati Hery melepaskan jenazah pendahulunya itu. Iring-iringan jenazah bergerak perlahan ke TMP Lalong Tanah, arah utara kota Ruteng. Di sepanjang jalan, terlihat warga kota berdiri di tepi jalan meski saat itu sempat hujan.
Di TMP Lalong Tanah, upacara pemakaman dipimpin oleh Sekretaris Daerah Jahang Fansy Aldus. Derai air mata keluarga dan warga mengiringi upacara tersebut.
Deno Kamelus meninggalkan seorang istri dan empat anak. Deno lahir dari keluarga petani di kampung Rakas, Kecamatan Cibal, 2 Agustus 1959. Meski lahir dari keluarga petani desa, Deno beruntung bisa kuliah hingga meraih gelar doktor.
Semasa mudanya, Deno dikenal sebagai aktivis PMKRI Cabang Kupang. Selepas kuliah, ia meniti karier sebagai akademisi pada Fakultas Hukum Undana Kupang.
Pada Pilkada 2005 dan 2010, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Manggarai mendampingi Bupati Christian Rotok. Selanjutnya, pada Pilkada 2015, ia terpilih sebagai Bupati Manggarai.
Ia didampingi bersama Victor Madur sebagai Wakil Bupati Manggarai. Pada Pilkada 2020, ia kembali maju bersama Victor Madur. Keduanya harus mengakui keunggulan pasangan Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut. (OL-14)
Terkini Lainnya
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Indonesia Flobamorata Fashion In Town 2024: Merayakan Warisan Budaya dengan Tema "Culture Protector: Tradition and Modernity"
Kasus TPPO di NTT Masuk Kategori Gawat Darurat
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Unika St Paulus Ruteng Gelar Dies Natalis ke-65
Pemecatan Tenaga Kesehatan di Manggarai Berlebihan
Tegal Proyek Geotermal, 10 Gendang di Pocoleok Tolak Bupati Manggarai
Flag Off, 60 Pelari Ikuti Ultra Marathon Jelajah Timur untuk Air Bersih di NTT
Istri Bupati Manggarai Harap Kasus Jual Beli Proyek APBD Cepat Selesai
Istri Bupati Manggarai Diperiksa Terkait Dugaan Jual Beli Proyek APBD
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap