visitaaponce.com

BPBD Kediri Kerahkan Alat Berat Buka Akses Menuju Dusun Semoyo

BPBD Kediri Kerahkan Alat Berat Buka Akses Menuju Dusun Semoyo
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan tanggul parapet Kali Putih, Kelurahan Pojok, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).(ANTARA/Prasetia Fauzani )

BANJIR bandang memutus akses jalan menuju Dusun Semoyo yang berada di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Di samping peristiwa ini, tanah longsor juga terjadi pada Dusun Beru, di desa yang sama.

Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri yang dibantu organisasi perangkat daerah mengerahkan alat berat untuk membuka askses menuju Dusun Semoyo.

Adapun, laporan BPBD pada Senin (3/1), pukul 12.15 WIB, sebanyak 42 KK terdampak di Dusun Semoyo.

Baca jugaDikti-Ristek: Perguruan Tinggi Siap Gelar PTM 100% Mulai Februari

Sementara itu, dua rumah rusak di Dusun Beru akibat tanah longsor, dengan rincian rumah rusak ringan 1 unit dan rusak sedang 1 unit. Sebanyak 2 KK atau 4 jiwa terdampak longsor di dusun ini, dan tidak ada korban akibat insiden ini.

"Mereka yang rumahnya rusak mengungsi sementara waktu ke rumah saudara terdekat," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Selasa (4/1).

Kejadian juga memutuskan pipa air minum sepanjang 100 meter di Desa Blimbing. 

Kejadian ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Kediri pada Minggu (2/1), pukul 16.30 WIB. Bencana ini juga dipengaruhi faktor tanah labil.

Abdul menyatakan, menurut informasi BPBD Kabupaten Kediri, kondisi tersebut akibat alih fungsi lahan yang digunakan untuk tanamah produktif, seperti jagung, cabai dan bawang.

Menurut analisis inaRISK, Kabupaten Kediri memiliki 8 kecamatan dengan potensi bahaya banjir bandang dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sedangkan pada bahaya tanah longsor dengan kategori yang sama, sebanyak 10 kecamatan teridentifikasi dengan potensi bahanya tersebut. Kecamatan Mojo salah satu wilayah dengan dua potensi bahaya tersebut. 

Catatan BNPB pada kurun 2016 – 2012 menyebutkan bencana tanah longsor pernah terjadi di Kabupaten Kediri sebanyak 10 kali. Total dampak pada periode tersebut yaitu korban meninggal dunia 4 jiwa, luka-luka 7 jiwa, rumah rusak 26 unit dan fasilitas rusak 1 unit.

"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang, khususnya puncak musim hujan pada bulan ini hingga Februari mendatang," tutup dia. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat