visitaaponce.com

Warga Sumatra Barat Sulit Peroleh Pertalite di SPBU

Warga Sumatra Barat Sulit Peroleh Pertalite di SPBU
SPBU Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Minggu (3/4). Di SPBU itu tertulis pertalite sedang dalam pengiriman sejak Jumat lalu.(MI/Yose Hendra.)

PERTALITE masih sulit didapatkan di SPBU setelah kenaikan harga pertamax yang berlaku awal April ini. Untuk pengendara motor, kalau masih memaksakan memakai pertalite terpaksa membelinya di Pertamini atau minyak ketengan dengan harga tinggi.

Di Pertamini atau penjual minyak ketengan, pertalite dibanderol Rp10 ribu per liter. Ini jauh dari harga ketetapan di Sumbar yang diberlakukan Pertamina yakni Rp7.650 per liter.

"Tadinya mau mengisi di SPBU. Namun sudah beberapa SPBU dikunjungi, tak ada pertalite. Petugas bilang (Pertalite) selalu dalam perjalanan," kata Candra, seorang pengendara sepeda motor di Padang.

Kesulitan mendapatkan pertalite juga dirasakan seorang sopir travel Padang-Solok, Masri. Ia mengatakan di Padang beberapa SPBU yang didatangi, stok pertalite selalu kosong. Begitu juga Solok. "Kalau untuk wilayah Padang, jika ingin mendapat pertalite ada di wilayah pinggiran Padang," ujarnya, Minggu (3/4).

Padahal, PT Pertamina Patra Niaga tetap berkomitmen dalam penyediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan avtur. Menjelang Ramadan 2022, pasokan energi ini dipastikan aman dan lancar.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Sumbagut SH C&T PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, mengatakan pihaknya memastikan kebutuhan BBM, LPG, dan avtur dapat selalu terpenuhi dengan aman khususnya pada bulan suci Ramadan. "Kami mencatat ada peningkatan konsumsi BBM, LPG, dan avtur menjelang Ramadan 1443 Hijriah. Pertamina Patra Niaga menjamin pasokan BBM, LPG, dan avtur dalam kondisi aman," ujar Taufikurachman, Jumat (1/4).

Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan penambahan SPBU kantong untuk memastikan tersedianya stok BBM di beberapa titik padat wisata dan mudik serta menyiagakan 309 SPBU yang beroperasi penuh selama 24 jam. Selain itu, sebagai upaya untuk mengatasi antrean kendaraan di sejumlah SPBU, Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan penambahan Solar hingga 10% di wilayah Sumbagut.

Disinggung terkait harga BBM jenis pertamax dan pertalite, kata Taufikurachman, pertamax disesuaikan harganya menjadi Rp12.750 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor/PBBKB 7,5%), dari harga sebelumnya Rp9.200 per liter. Sedangkan pertalite harganya turun di angka Rp7.650 dari harga sebelumnya Rp7.850.

Ia menjelaskan, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Harga pertamax tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lain. Dengan harga baru pertamax, ia berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas. Menurutnya, harga pertamax masih terjangkau bagi masyarakat mampu.

Baca juga: Demi Dapat Pertalite, Warga Harus Antre Panjang di SPBU

Perlu diketahui, saat ini harga minyak dunia melonjak hingga di atas US$100 per barel. Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56% dari periode Desember 2021 sebesar US$73,36 per barel. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat