visitaaponce.com

Domba Terkena PMK Ditemukan di Bantul

Domba Terkena PMK Ditemukan di Bantul
Dokter mengecek kondisi kesehatan domba di pusat penjualan hewan kurban di Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (27/7/2020).(Antara/Andreas Fitri Atmoko.)

PENYAKIT mulut dan kulit (PMK) ditemukan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelumnya, penyakit tersebut bari ditemukan di dua kabupaten di DIY, yaitu Kulonprogo dan Sleman.

Lima domba di Kelurahan Baturetno, Bantul, dinyatakan positif penyakit mulut dan kulit (PMK) oleh Balai Besar Vetetiner di DIY. Hasil itu diperoleh dari pengujian sampel yang diambil pada Senin (23/5). Pengujian itu dilakukan setelah sembilan domba di Sleman yang dibeli dari pedagang Bantul ternyata positif PMK.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, menjelaskan seluruh ternak milik pedagang tersebut sudah diisolasi sejak Sabtu (21/5). "Jadi di sana (kandang pedagang), selain petugas, dilarang masuk ke kandang. Hewan-hewan ternak itu kami obati," papar dia, Rabu (25/5).

Terkait asal mula PMK bisa menular ke ternak tersebut, pihak DKPP Bantul masih menelusurinya. Pasalnya, peternak di Bantul tersebut juga belum terlalu lama membeli domba itu dari Garut, Jawa Barat.

Atas temuan tersebut, pihaknya lebih intens dalam pengawasan hewan ternak di Bantul serta meningkatkan sosialisasi. Disinfeksi pada pasar-pasar hewan yang ada di Kabupaten Bantul juga digencarkan.

Baca juga: Lima Sapi Terkena PMK Masuk, Pemkot Bandung Kecolongan

Ia pun menegaskan penyakit PMK pada hewan ternak bisa disembuhkan. Masyarakat juga tidak perlu panik karena PMK bukan zoonosis (penyakit yang menular ke manusia).

Ia juga mengimbau, jika ada hewan ternak yang mati karena PMK segera dikubur. Namun, jika warga ingin menyembelih hewan ternak yang positif PMK, kepala, kaki, dan jeroan tidak dikonsumsi, tetapi dikubur. Sedangkan dagingnya boleh dimakan. "Jadi jangan takut berburu kuliner daging kambing, domba, atau sapi," tutup dia. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat