Bupati Cirebon Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Santet
![Bupati Cirebon Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Santet](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/d787b8a7cad5571fc3a1c129e6e5b429.jpg)
BUPATI Cirebon Imron Rosyadi dilaporkan ke polisi atas dugaan ancaman melakukan santet kepada warganya. Pelaporan Imron tersebut dilakukan oleh warga Kabupaten Cirebon, Ivan Maulana, 43, melalui pengacaranya ke Polres Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/7).
Dugaan ancaman dari Imron itu terjadi saat Ivan bersama temannya Warcono berkunjung ke Kantor DPRD Kabupaten Cirebon pada 1 Juli 2022
lalu. Ivan mengatakan, dirinya percaya akan adanya santet sehingga merasa terancam.
"Di Indonesia sebagian besar budayanya mempercayai itu (santet). Jadi wajar saya merasa terancam," ujar Ivan dalam keterangan yang
diterima, Kamis (7/7).
Ivan menyampaikan, saat itu dia dan temannya tersebut melihat Imron keluar dari ruangan Ketua Dewan. Dia sempat memberi hormat dan menjulurkan tangan untuk bersalaman.
"Tangan saya diterima dan kita bersalaman. Tapi ketika melihat teman saya, Pak Bupati marah menunjuk-nunjuk saya. Dan dia mengatakan bahwa saya telah memaki-maki melalui WhatsApp," katanya.
Baca juga: Kejati Jateng Tangkap Tiga Pejabat Yayasan Angkasa Pura
Merasa tidak pernah melakukan yang dituduhkan oleh Imron, lantas Ivan meminta konfirmasi kembali. Saat itu juga, Ivan ditengahi oleh Ketua
DPRD hingga akhirnya Bupati Cirebon Imron keluar ruangan.
"Saya mencoba meminta konfirmasi lagi, karena saya sendiri tidak pernah menyimpan nomor yang bersangkutan," katanya.
Ivan mengatakan, Bupati Imron lalu mengancam akan melakukan santet kepada Ivan bilamana terbukti memaki-maki.
Saat itu juga Ivan mendapatkan konfirmasi dari Bupati Imron bahwa yang ditudingkan terhadapnya yaitu memaki melalui grup percakapan.
"Yang bersangkutan mengatakan akan menyantet saya jika dia bisa menemukan bukti bahwa saya sudah memaki dengan kata-kata kotor di grup WA," katanya.
Ivan menyayangkan, karena seharusnya Imron sebagai bupati tidak asal main tuduh dan mengancam akan menyantet. Pengaduan masyarakat yang dilakukan oleh pihaknya ke polisi, menurut dia, agar menjadi pelajaran agar seorang pejabat publik dapat menjaga lisannya.
"Bagi saya, seorang bupati di muka umum, di Kantor DPRD menjelang (rapat) paripurna, dan dia mengunakan seragam safari lalu mengancam akan menyantet. Secara etika moralnya seperti apa?" katanya. (S-2)
Terkini Lainnya
Polisi Diduga Melakukan Pungli terhadap Mobil Pick Up di Tol Halim
Polisi Buru Pelaku Pelecehan Wartawati di Trotoar Kawasan Alun-Alun Bogor
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
2 DPO Pemilik dan Pembeli Sabu 45 Kg Dicari Polisi
Polisi Sita Aset Bandar Narkoba di Nunukan Kalimantan Utara
Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Kompleks Ruko Nusa Indah
Kejari Kabupaten Cirebon Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Alun-alun Pataraksa
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
Pemkab Cirebon Waspadai Inflasi Akibat Harga Cabai
Viral kembali Kasus Vina, Tiga Pembunuh belum Ditangkap setelah 8 Tahun
Dua Pelaku Pembunuhan Sadis terhadap Mahasiswi Dihadiahi Timah Panas
Lama Pendidikan di Kabupaten Cirebon Dinilai masih Rendah
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap