visitaaponce.com

Sandiaga Tiket Masuk Komodo Naik Jadi Rp3,75 Juta

Sandiaga: Tiket Masuk Komodo Naik Jadi Rp3,75 Juta
Pengunjung berfoto dengan latar depan Komodo di Loh Liang, Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.(MI/Sumaryanto)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi Rp3,75 juta per orang.

Ia mengatakan biaya tersebut merupakan total keseluruhan dari biaya konservasi nilai jasa ekosistem selama satu tahun yang diperoleh melalui kajian dari para ahli.

Nilai jasa ekosistem merupakan sumber daya alam yang menunjang keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, seperti air, oksigen, sumber makanan, dan mencakup pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh wisatawan.

Baca juga: Pengembangan Pariwisata NTT Berbasis Kelestarian Lingkungan

"Ini merupakan suatu keinginan bagi tugas dan tanggung jawab kita masing-masing untuk menjaga kelestarian," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (12/7).

Selain itu, Sandiaga berujar, biaya ini juga sudah termasuk dengan tiket masuk kawasan TNK dan pemberian suvenir buatan masyarakat sekitar Pulau Komodo bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Menparekraf menilai kebijakan ini akan bisa menarik lebih banyak wisatawan yang menghargai upaya konservasi dan ikut membangun destinasi lain di Nusa Tenggara Timur.

"Jadi, menurut saya, kita akan fokus kepada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ucapnya.

Sandiaga juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Balai Taman Nasional Komodo yang berupaya mengonservasi keberlangsungan lingkungan di kawasan Taman Nasional Komodo.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara menambahkan penting membatasi kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo, khususnya ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, menjadi sebanyak masimal 200 ribu orang per tahun agar kelestarian komodo tetap terjaga.

"Pembatasan wisatawan bertujuan agar komodo tetap lestari ke depannya," kata Lukita.

Kemudian Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo, Carolina Noge, menjelaskan biaya konservasi yang dikenakan ke setiap pengunjung ini nantinya akan digunakan sebagai program-program lainnya.

Seperti program pemberdayaan untuk masyarakat sekitar, pengamanan dan pengawasan di wilayah konservasi, pemberdayaan wisata alam seperti digitalisasi manajemen pariwisata, dan lainnya.

"Jadi setiap pengunjung akan mendapat suvenir dari hasil kerajinan tangan masyarakat setempat," pungkasnya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat