visitaaponce.com

Kasus DBD di Pantura Jateng Meningkat

Kasus DBD di Pantura Jateng Meningkat
Ilustrasi(DOK MI)

AKIBAT kondisi cuaca yang tidak menentu, Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang warga di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah. Warga diminta waspada karena sudah banyak korban meninggal akibat DBD.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (21/7) korban DBD kembali meningkat dan dirawat di beberapa rumah sakit di beberapa daerah pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Kendal dan Pekalongan. Beberapa daerah mengambil langkah pemberantasan jentik nyamuk dan pengasapan (fogging) untuk mencegah serangan DBD lebih luas, karena jumlah korban terus meningkat saat ini. "Kita lakukan pengasapan untuk melumpuhkan perkembangan nyamuk aedes aegepty," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota
Pekalongan Slamet Budiyanto.

Kasus DBD di Kota Pekalongan, demikian Slamet, terus meningkat karena faktor cuaca dan banyak genangan air saat ini, berdasarkan data yang ada selsma Januari-Juni ada 72 korban dan dua diantaranya meninggal. "Ada 16 wilayah disini endemi DBD," tambahnya.

Serangan DBD juga terjadi Kabupaten Kendal, selsms satu semester tersebut jumlah korban akibat gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut telah mencapai 120 orang dengan jumlah pasien terbanyak di Kecamatan Boja yakni 16 orang dan dua orang diantaranya meninggal dunia.

"Dibandingkan sebelumnya jumlah pasien DBD meningkat cukup tajam, maka diminta warga waspada dengan sering menguras bak mandi atau membasmi jentik," ujar Programer DBD Dinas Kesehatan Kendal Masruroh.

Serangan DBD terparah di pantura Jawa Tengah terjadi di Kota Semarang, menurut Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono srlama bulan Januari hingga Juni jumlah pasien DBD mencapai 536 orang dirawat di berbagai rumah sakit san 23 orang meninggal dunia. Selama 2022 ini, ungkap Widoyono, incidence rate (IR) cukup tinggi yakni 32,09, katena biasanya IR hsnya 10-25 saja. "Dengan IR tersebut menjadi peringatan keras bagi warga agar waspada tergadap ancaman DPD," imbuhnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat