visitaaponce.com

PPAD dan Mind Id Gagas Pembibitan Sejuta Sukun Maluku

PPAD dan Mind Id Gagas Pembibitan Sejuta Sukun Maluku
Direktur Hubungan Kelembagaan Mind Id Dany Amrul Ichdan, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum PPAD Letjen Purn Doni Monardo.(DOK Pribadi.)

SATU juta bibit sukun premium akan disalurkan di salah satu desa di Maluku Tengah, Maluku. Tengah Tengah nama desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di sinilah wilayah yang dikaruniai pohon sukun di atas karang. 

Mungkin buat sebagian pendatang merasa terheran melihat sukun tumbuh di atas karang. "Mungkin karena tumbuh di atas karang itulah sukun dari sini terkenal paling gurih," ujar Sophia Usemahu, salah satu perajin keripik sukun di Tengah Tengah, saat ditemui pada acara Silaturahmi Nasional dalam rangka HUT Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat  (PPAD) ke-19 yang digelar di Sentul, Bogor, Jumat (5/8). Mind Id berkolaborasi dengan Kodam XVI/Pattimura dalam booth yang bertemakan sejuta bibit sukun. Booth tersebut sudah mendapat kunjungan dari Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum PPAD Letjen Purn Doni Monardo, dan banyak tokoh lain.

Sekali pun sukun di sini terkenal gurih, tetapi potensinya belum dimaksimalkan. Masyarakat Tengah Tengah lebih senang menjual buah sukun mentah dengan kisaran harga Rp25.000 sampai Rp50.000. Namun tak sedikit dari masyarakat lokal yang mengolahnya terlebih dahulu semisal menjadi keripik, sehingga daya jual lebih tinggi dan lebih tahan lama.

Melihat peluang itu, PPAD berkolaborasi dengan Mind Id menggagas program pembibitan satu juta pohon sukun. Satu juta bibit ini diharapkan tuntas dalam waktu setahun atau sekitar Juli 2023. Mind Id merupakan holding BUMN industri pertambangan yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk. 

Alasan Mind Id mendukung program ini karena potensi serta kualitas sukun yang ada di Maluku. "Buah sukun Maluku bisa menjadi salah satu komoditas unggulan Tanah Air. Selain sebagai sumber pangan, sukun juga vegetasi yang menjaga sumber sumber air jika musim kering," jelas Direktur Hubungan Kelembagaan Mind Id Dany Amrul Ichdan. "Ini merupakan salah satu refleksi kepedulian kami pada upaya-upaya pelestarian lingkungan yang memberikan nilai tambah. Bibit pohon sukun diharapkan dapat menjadi cikal bakal yang berkelanjutan untuk turut membantu rakyat, khususnya di daerah Maluku. Kami berharap bibit sukun unggulan ini bisa membantu menambah penghasilan para purnawirawan dan membuat mereka lebih sejahtera."

Dany menjelaskan, gerakan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 8 dan 15, yakni economic growth dan life on land. Untuk diketahui, di Singapura saja, satu buah sukun bisa dibanderol seharga 15 dolar Singapura atau sekitar Rp150 ribu.

Gagasan program satu juta bibit sukun kemudian dikerjasamakan dengan Kodam XVI/Pattimura, Universitas Pattimura, komunitas masyarakat setempat dengan dukungan penuh dari Mind Id. Bibit-bibit pohon sukun Maluku yang akan dikembangkan ialah pohon-pohon induk yang berasal dari berbagai desa berdasarkan rekomendasi Universitas Pattimura.

Urusan bibit lulus mutu dan premium dikomandani oleh Prof. Dr. Ir. Rohny S. Maail, S.Hut, M.Si, IPU, Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Ambon. Rohny pernah mengenyam S2 di Kyoto University Jepang. "Ke depan, sejuta bibit pohon sukun diharapkan bisa membantu rakyat dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Buah sukun dapat diolah menjadi bermacam-macam menu makanan. Tanaman sukun juga menjadi salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk mendukung program antisipasi kebencanaan yaitu dengan mitigasi berbasiskan vegetasi," ujar Ketua Umum PPAD Letjen Purn Doni Monardo yang berkunjung langsung ke desa Tengah Tengah bulan lalu.

Sejuta sukun untuk kesejahteraan. Itulah tema besar kolaborasi PPAD dan Mind Id, yakni politik kesejahteraan. 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat