Kementan Sigap Berikan Solusi Jitu Tangani Serangan Hama dan Penyakit Pala
![Kementan Sigap Berikan Solusi Jitu Tangani Serangan Hama dan Penyakit Pala](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/2fbd8fd6da6026137550ad57ced92804.jpg)
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, sigap tangani serangan hama dan penyakit yang sedang banyak terjadi di Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Tim BBPPTP Ambon melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit busuk buah basah dan kering pada tanaman pala dengan peninjauan CPCL di tiga lokasi, serta melakukan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dinilai menjadi solusi tepat dalam menanggapi serangan tersebut.
BBPPTP Ambon bersinergi dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah Kecamatan Banda, Alwi Arif dan kelompok tani organik yang dibina mengatakan, telah melakukan diskusi, peninjauan lapang dan pengamatan lapangan sehingga didapatkan keputusan menggunakan metode PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan menggunakan APH (Agens Pengendali Hayati) dan PESNAB (Pestisida Nabati) yang efektif dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pala.
Baca juga: DPP Aspphami Gelar Pertemuan Bahas Industri Pengendalian Hama
Saat di lokasi POPT BBPPTP Ambon, Hellen Talahatu, Chrismos Y. Mataheru, Kujali Sabandar, Marice Joltuwu, Marselina Noya, Matthew Hutapea, dan Andi Ubdaillah memberikan penjelasan tentang keuntungan dari PHT, dan hama maupun penyakit yang menyerang hamparan tanaman pala, dengan proyeksi sasaran kualitas produksi dan peningkatan nilai ekonomi tercapai tanpa merusak kualitas produksi oleh karena kontaminasi bahan kimia, maupun kerusakan lingkungan hidup dan aman bagi kesehatan manusia.
Ia menjelaskan, dari hasil identifikasi peninjauan CPCL (Calon Petani Calon Lahan) pada 3 lokasi dan kelompok tani yaitu Mangkubatu, Lonthoir, dan Uring, diketahui bahwa untuk lokasi dan kelompok tani Lonthoir memiliki tingkat serangan dan luas hamparan terserang hama maupun penyakit diatas 50%, secara dominan oleh kanker batang, diikuti serangan penyakit busuk buah basah dan kering, serta hama penggerek batang pala.
Lebih lanjut ia menjelaskan, identifikasi kanker batang dilihat dari cairan yang keluar dari batang tanaman pala memiliki bercak kehitaman pada kulit batang pala dan sering ditemui cairan kemerahan yang tampak seperti lapisan karat. APH Trichoderma sp. dan Beuvaria bassiana sebagai perlakuan pada empat blok pengamatan dimana satu blok tanpa perlakuan (kontrol) dan tiga blok lainnya diberi perlakuan yaitu kombinasi dari sanitasi batang terserang, pemberian arang tempurung, infus akar dengan APH, dan penyemprotan pestisida nabati (pesnab) jahe merah.
Baca juga: Komoditas Mete di Flotim Diserang Hama Ulat Putih
"Perlakuan ini sesuai dengan penelitian dan perlakuan dilapangan sebelumnya saat diimplementasikan berperan efektif dalam menekan serangan hama penggerek batang dan penyakit kanker batang tanaman pala," jelasnya.
Pertama, ada aplikasi APH yang dilakukan dengan metode infus akar pada 6 tanaman terserang per blok dengan konsentrasi 5-10 ml/liter air, dosis 600-800 ml infus akar sehat (150ml - 200 ml untuk 4 akar sehat) dengan 2 akar sehat diberi dosis setengah APH 300-400 ml dan 2 akar sehat diberi perlakuan APH Trichoderma sp.
Sedangkan alternatif selanjutnya, kedua ada teknis pemberian pasta arang tempurung dengan mengikis kulit batang pala terserang kanker batang kemudian mengolesi dengan pasta arang tempurung kelapa yang mengandung karbon aktif, bahwa arang dapat berfungsi sebagai penyerap mikroorganisme dan bahan-bahan kimia sehingga dapat digunakan untuk menyerap dan mengikat cairan yang keluar dari batang.
Baca juga: Agar Terus Mendunia, Industri Pala di Papua Barat Harus Dimodernisasi
Ketiga, penyemprotan pesnab jahe merah yang berfungsi mengusir hama pada tanaman pala sehingga dapat menghindari invasi dari hama penggerek batang pala. Jahe merah mengandung komponen volatil yang terdiri atas derivat sesquiterpen dan monoterpen dimana nantinya senyawa tersebut akan mengganggu sistem pernafasan, mengganggu kerja hormonal dan merusak saluran pencernaan.
Untuk mendukung upaya pengendalian menggunakan pesnab, BBPPTP Ambon memberikan bantuan knapsack sprayer manual kapasitas 15 L disaksikan dan dikelola bersama oleh kelompok tani Lonthoir dan Alwi sebagai PPL.
Pada kunjungan PHT, Tim Proteksi memberikan pengarahan kepada pekebun untuk secara langsung mengisi identitas diri sebagai peserta kegiatan pengendalian hama dan penyakit, penyuluhan dan penerima bantuan, serta memberikan penilaian kepada BBPPTP Ambon melalui penilaian Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dan didapati layanan Kaji Terap Pala oleh Proteksi BBPPTP Ambon dinilai sangat memuaskan dengan presentase angka 0-5 didapati angka 5 dari setiap peserta.
Baca juga: Keragaman Pala di Indonesia Teryata Ada Plus dan Minusnya
"Perlunya identitas diri dan SKM nantinya akan menjadi dasar menentukan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat yang akan membantu BBPPTP Ambon sebagai Unit Teknis Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun)," jelas Alwi.
Setelah semua aspek selesai maka tim langsung melakukan pengendalian dan perlakuan secara teknis dilapangan bersama petani yang dimulai dari pembuatan pasta arang tempurung, melarutkan APH, pencampuran pesnab serta cara mengaplikasikan dan pengunaan alat untuk perlakuan serta menandai setiap blok yang diuji dengan menempelkan penanda pada setiap pohon guna mengamati tingkat efektivitas dari perlakuan yang diberikan," ujarnya.
"Diharapkan baik dinas pertanian, PPL, dan BBPPTP Ambon dapat terus berkomunikasi dan melakukan pengawasan, deteksi, identifkasi serta melakukan PHT secara mandiri, demi menjaga kualitas produksi dan produktivitas tanaman perkebunan," harapnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Konversi Lahan Tambang untuk Pertanian demi Ketahanan Pangan
Perlindungan dan Kesejahteraan bagi Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit
Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Yuk, Berkunjung ke Kebun Teh Taraju Tasikmalaya
PTPN IV Regional III Targetkan Produktivitas CPO Meningkat
Jaga Nilai Ekspor, Kementan Bangun Sistem Ketelusuran Komoditas Perkebunan dari Hulu Hingga Hilir
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap