visitaaponce.com

Civitas Sekolah Sukma Bangsa Pidie Ikut Training Masakan Internasional

Civitas Sekolah Sukma Bangsa Pidie Ikut Training Masakan Internasional
Kegiatan training memasak masakan internasional di sekolah Sukma Bangsa Pidie, Aceh.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

CIVITAS Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Aceh, mulai siswa, guru dan karyawan, belajar masakan internasional. Training cara menjaga kebersihan, teknik memasak dan cara menyajikan makanan internasional itu diasuh oleh tim Corporate Chef PT Pangansari Utama Food Industry (PUFR).

Senior HR Manager Yayasan Sukma Bangsa, Sandra Kirana mengatakan, pelatihan berlangsung selama dua hari yakni sejak Senin hingga  Selasa (29-30 Agustus). Sedikitnya ada dua sesi pelatihan, yakni pembekalan materi teori penjelasan tentang keamanan pangan, undang-undang penanganan pangan dan cara memperlakukan bahan makanan bersih serta bebas bakteri.

Sesi berikutnya adalah praktik memasak langsung beberapa menu internasional dan teknik menyajikan hidangan standar kesehatan.

Amatan Media Indonesia, beberapa masakan internasional yang mendapat praktik langsung antara lain adalah Panna Cotta (puding asal Italia yang awalnya ditemukan oleh wanita asal Hongaria tahun 1900 an). Bahan baku utama hidangan penutup khas Italia ini adalah krim, gula, gelatin dan dapat dihiasi strawberry di atasnya.

Kedua adalah Klapertar (puding asal Belanda) atau dalam bahasa Indonesia adalah gabungan kelapa dan taart. Puding berbahan dasar kelapa muda, tepung terigu, susu, mentega, dan telur tersebut kini dikenal menu khas Manado. Karena awalnya dibawa pada zaman pendudukan Belanda di
Indonesia.

"Klapetar ini sebenarnya kue puding asal Negeri Belanda yang kini dikenal sebagai ikon Mando. Supaya lebih mudah dan disenangi semua peserta training, tentu kali ini kita ajari dulu masakan yang tidak rumit cara membuatnya dan mudah diperoleh bahan resep di Aceh," kata Kiki Herdadi, Asisten Corporate Chef PT Pangansari Utama Food Industry (PUFR).

Sementara Edi Sulistiyo, Senior Operation Manager Pangansari Utama Food Industry, menuturkan, pada hari kedua, para Siswa, guru dan karyawan dapur di Sukma Pidie diajari cara membuat masakan nasi briani.

Nasi menu internasional asal Negara India ini disajikan untuk dicicipi siswa Sukma Bangsa. Supaya mereka benar-benar mengenal rasa dan memahami masakan khas berbagai belahan dunia.

Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Marthunis Bukhari, mengatakan training masakan internasional tersebut digelar untuk mensikapi perkembangan zaman, dimana sekarang semua orang dengan mudah berkunjung ke berbagai negara. Apalagi tidak sedikit bangsa asing berwisata, menjadi investor dan melakukan penelitian di Indonesia.

Di tingkat hubungan antar bangsa dan tataran pergaulan kampus internasional sangat perlu memahami dan menyajikan berbagai makanan yang sesuai selera. Karena itu perlu mengetahui resep dan cara membuat banyak masakan untuk menampung berbagai selera atau kesukaan individual.

"Apalagi di Sekolah Sukma Bangsa ini sering dikunjungi tamu-tamu asing. Maka disini perlu menguasai makanan internasional dan cara menyajikannya," turtur Marthunis.

Adapun kepala SMP Sukma Bangsa Pidie, Muchlisan Putra, berterima kasih kepada tim dari tim Corporate Chef PT Pangansari Utama Food Industry (PUFR). Kedatangan tim dari Jakarta untuk mengajari beberapa menu masakan asing tersebut cukup berarti dan bermakna dalam membekali generasi pelajar setempat. Apalagi lulusan sekolah Sukma Bangsa nanti melanjutkan kuliah di berbagai kampus terjemuka dan mereka akan berkiprah di dunia global. (OL-13)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat