Pimpinan Ponpes Gontor Sambangi Rumah Santri Meninggal di Palembang
![Pimpinan Ponpes Gontor Sambangi Rumah Santri Meninggal di Palembang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/ba079ffcb6c7c356180efcadb4ddb96b.jpg)
SETELAH hampir tiga pekan, untuk pertama kali pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, datang ke rumah duka santrinya yang meninggal dunia akibat dianiaya. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Akrim Mariyat, beserta rombongan datang pula ke TPU Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, tempat makam AM, 16, santri yang meninggal dunia.
Di TPU tersebut, mereka bertemu dengan keluarga AM yang masih berduka kehilangan anaknya. Usai berziarah di makam AM, Akrim mengatakan pihaknya mendatangi makam AM yang merupakan santri yang meninggal di Ponpes Gontor. "Kami datang ke sini untuk bertakziyah dan mengutarakan kedukaan kita dan mendoakan mudah-mudahan yang meninggal ini mati syahid dan dosanya diampuni," ucap Akrim, Jumat (9/9).
Pihaknya tetap membina silaturahmi dengan pihak keluarga almarhum. Karena itu, dengan takziyah tersebut, pihaknya akan tetap terus menjaga hubungan baik dengan keluarga almarhum yang sedang berduka.
Terkait dengan permasalahan kasus hukum AM yang sedang ditangani Polres Ponorogo, Akrim memilih tak menjawab. "Permasalahan ini bukan urusan saya tetapi ada pembicaraan khusus. Kami ada tim juru bicara sendiri," kata dia.
Baca juga: Polres Ponorogo Kawal Autopsi Jenazah Santri Ponpes Gontor
Sebelumnya, tim dari Polres Ponorogo telah melakukan autopsi terhadap jasad AM di Palembang. Kasat Reskrim Polres Ponorogo Ajun Komisaris Nikolas Bagas Yudhi Kurnia menuturkan hasil autopsi di tubuh korban sudah didapat usai pemeriksaan. "Dugaan kami tetap ada tindak kekerasan. Lukanya nanti dijelaskan tim forensik," kata dia.
Diakuinya, hasil autopsi mungkin diupayakan untuk segera dilaporkan. "Autopsi pada hari ini berjalan dan sudah selesai. Hasilnya menunggu dari dokter forensik, karena yang dapat menjelaskan sesuai keahliannya ialah dokter forensik," jelas dia.
Ia menerangkan hasil autopsi bakal menjadi barang bukti tambahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan di Gontor, polisi juga menemukan beberapa bukti penting seperti alat yang digunakan menyiksa korban. "Sudah diamankan beberapa barang bukti seperti pentungan yang digunakan untuk menyiksa korban. Lalu salah satu becak untuk membawa korban," tutup dia. (OL-14)
Terkini Lainnya
Said Aqil: Jangan Anggap Semua Ponpes Buruk Terkait Kasus Nikah Paksa di Lumajang
Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren Perlu Perhatian Khusus
Diduga Ada Tindakan Asusila pada Santriwati, Pesantren Mahdiy Sidoarjo Didemo Warga
Badan Wakaf Pesantren Wajibkan Pramuka di Pesantren Gontor
Pesantren Ikut Berperan dalam Pelestarian Lingkungan
Jelang Piala Dunia U-17, Ketua PSSI Mohon Doa pada Pemuka Ponpes
Perlindungan Anak dari Ancaman Kekerasan Perlu Ditingkatkan
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
Mayat Bayi Laki-laki Ditinggalkan di Wiper Kaca Mobil Seorang Dokter di Bogor
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Ayah Bunda, Edukasi Seks pada Anak Bisa Cegah Kejahatan Seksual
Cabuli 6 Bocah, 2 Kuli Bangunan Diancam Penjara 15 Tahun
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap