visitaaponce.com

Sumbat Saluran Air, Ratusan Bangunan Di Kota Palembang Akan Ditertibkan

Sumbat Saluran Air, Ratusan Bangunan Di Kota Palembang Akan Ditertibkan
Banjir di Kota Palembang, Sumsel, beberapa waktu lalu.(ANTARA)

PEMERINTAH Kota Palembang, Sumsel menegasakan akan menertibkan ratusan bangunan di sejumlah wilayah karena berpotensi menyebabkan genangan air. Hal itu lantaran karena aliran drainase tersumbat dan memicu banjir di Kota Palembang.

"Salah satu penyebab banjir akibat menyempitnya saluran air karena ada bangunan di atasnya. Kami akan menertibkan 235 bangunan yang berdiri di atas saluran air untuk mencegah banjir terulang," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PSDA PUPR) Palembang, Marlina Sylvia.

Ia menjelaskan penertiban itu dilakukan karena diketahui banyak masyarakat bandel dan tidak mengikuti instruksi Pemkot Palembang, khususnya terkait larangan membangun di atas saluran air sebagai tempat pembuangan.

"Padahal kami sudah sampaikan ke warga, jangan mendirikan bangunan di atas saluran air, tetapi masih sering dilakukan. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi masyarakat tidak mendukung," kata dia.

Tidak hanya membandel soal pembangunan di atas saluran air, namun banyak juga warga Palembang yang tak peduli lingkungan dan tetap membuang sampah sembarang. Sehingga saat banjir berlangsung, air sulit mengalir akibat tumpukan sampah menghalangi saluran. "Kita juga sering mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya.

Selain menertibkan bangunan yang menyebabkan banjir, pihaknya juga melakukan upaya penanganan banjir lain yang rutin dilakukan Pemkot Palembang. Yakni meminta pengembang membuat kolam retensi, khususnya di setiap kawasan proyek dengan syarat pembangunan lahan mulai dari 5.000 meter.

"Kami minta mereka bangun kolam retensi secara gotong royong untuk pengembangan di lahan 5.000 meter persegi ke atas. Jadi pembangunan ini tidak jadi beban ke pemerintah, karena 48 kolam retensi saat ini masih kurang untuk mencegah banjir," jelas dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengakui, banjir yang sering terjadi akibat banyak bangunan yang berdiri di atas saluran air. Bahkan hasil tinjauan ke lokasi rentan banjir, banyak kawasan permukiman warga membuat air tergenang.

"Hampir rata-rata di beberapa kawasan permukiman yang terjadi banjir karena ada bangunan di atas saluran secara permanen, dan sampah begitu banyak sehingga menutup saluran. Tidak ada kepedulian warga untuk membersihkan salurannya, kadang-kadang sudah ada saluran ditutup untuk melebarkan jalan," katanya.

Fitrianti mencontohkan, lokasi rawan banjir ada di Lorong Rambutan, Jalan Letnan Murod. Yakni pada 6 Oktober 2022 lalu saat hujan lebat mengguyur Palembang, lokasi ini terjadi banjir setinggi leher orang dewasa.

"Tinggi hampir satu meter lebih karena daerahnya cekungan dan banyak sekali bangunan di atas saluran secara permanen, bahkan rumahnya sampai dua tingkat. Solusinya kami ingin membongkar tapi cukup manusiaswi, jadi kita akan buatkan bak kontrol di tengah-tengah rumah, dan Alhamdulillah mereka bersedia," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat