visitaaponce.com

Tim SAR Masih Cari Pria Terseret Arus Sungai di Humbahas

Tim SAR Masih Cari Pria Terseret Arus Sungai di Humbahas
Ilustrasi(DOK.MI)

TIM SAR masih melakukan pencarian terhadap seorang warga yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus Sungai Aek Simonggo di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara.

Kepala Kantor Basarnas Medan, Budiono, mengatakan, pihaknya sudah tiga hari melakukan pencarian terhadap seorang pria yang hanyut di Kabupaten Humbahas.

"Hingga hari ketiga pencarian, Tim SAR gabungan belum menemukan korban," ungkapnya di Medan, Rabu (23/11).

Korban dilaporkan hilang sejak Minggu (20/11) pagi. Berawal saat sekitar pukul 05.30 WIB korban yang bernama Lepran Sihotang, 30, pergi ke Sungai Aek Simonggo bersama dengan teman-temannya.

Warga Desa Sionom Hudon Timur, Kecamatan Parlilitan, Humbahas, itu berangkat ke sungai bersama teman-temannya untuk menjala ikan.

Sesampainya di lokasi yang berada di bendungan irigasi, korban dan teman-temannya mulai menjala ikan. Namun peristiwa nahas terjadi pada
sekitar pukul 06.10 WIB.

Ketika itu, korban mendadak terpeleset dan jatuh ke sungai. Lepran pun langsung terseret arus sungai yang saat itu sedang mengalir deras.


Baca juga: 10 Korban Gempa Cianjur Dirujuk ke RSUD Cibabat Cimahi


Teman-temannya sempat berupaya menolong, tetapi upaya itu diadang arus sungai. Korban tidak dapat ditemukan teman-temannya dan hilang ditelan deras arus sungai.

Teman-temannya pun langsung melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas yang kemudian meneruskannya ke Basarnas Medan melalui Pos SAR Parapat Danau Toba.

Basarnas Medan segera merespons laporan itu dengan memberangkatkan satu tim rescuer menuju Humbahas untuk melaksanakan operasi SAR.

Pelaksanaan operasi SAR didukung berbagai perlengkapan, terutama perahu karet jenis rafting milik Pos SAR Parapat Danau Toba. Mereka menyisir sepanjang aliran sungai, mulai dari lokasi awal korban hanyut hingga hilir sungai.

Upaya penyisiran juga dilakukan melalui darat (scouting darat) di sepanjang bibir sungai, menuju hilir sungai. Namun hingga Selasa (22/11) sore korban belum dapat ditemukan.

"Pada Rabu (23/11) pagi tim SAR kembali melanjutkan pencarian," pungkas Budiono.

Sepanjang bulan ini, Sumatra Utara mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya, berbagai wilayah di Sumut mengalami bencana banjir karena luapan air sungai atau ketidakmampuan daya tampung drainase.

BPBD Sumut mencatat bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 17 dari 33 kabupaten/kota yang ada di provinsinya. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat