Pengungsi Rohingya di Makassar Boyong Istri dan Anaknya yang WNI ke Kanada
![Pengungsi Rohingya di Makassar Boyong Istri dan Anaknya yang WNI ke Kanada](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/4501c6d61299e2a47faa1873dc96113a.jpg)
NINIK Indrayani, Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki suami pengungsi asal Rohingya bernama Mohammad Enayatullah, dan sudah punya dua orang anak.
Kamis (24/11), Ninik, bersama kedua anaknya, ikut suaminya, untuk resettlement ke Negara Kanada. Sebelum bertolak ke Kanada, Ninik dan kedua anaknya, harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Jakarta.
Enayatullah bercerita, sudah berada di Indonesia sebagai pengungsi sejak 2013, dan bertemu Ninik dan menjadikan istri lima tahun kemudian, 2018.
"Karena banyaknya konflik yang terjadi di Myanmar pada saat itu, saya akhirnya memutuskan pergi. Saya sempat bekerja di Malaysia sebelum tiba di Indonesia dan menjadi pengungsi. Kemudian bertemu dengan istri pada tahun 2018, ia yang merawat saya saat saya sakit sendirian," urai Enaya.
Sementara Ninik, mengaku pertemuannya dengan Enaya tidak disengaja. Mereka awalnya bertemu di rumah sakit. Ninik merawat orang tuanya yang lagi sakit, sedangkan Enaya selalu sendirian di rumah sakit. Karena itu, Ninik ingin membantu Enaya.
"Pada saat itu, saya merawat orang tua saya di rumah sakit. Terus saya melihat Enaya selalu sendirian disaat meringis kesakitan. Jadi saya bantu. Setelah pertemuan di rumah sakit, kami saling mengenal selama sepuluh hari sebelum Enaya melamar saya," cerita Ninik.
Perkawinan pengungsi dengan WNI memang kerap menjadi polemik, karena perkawinan mereka tidak mungkin memenuhi persyaratan untuk dicatatkan oleh negara.
Enaya dan Ninik pun memutuskan untuk kawin secara agama, dari perkawinan tesebut mereka dikarunia dua orang anak sebelum mendapatkan kesempatan Resettlement
Untuk pindah, pengawalan keberangkatan Enaya dan keluarganya ke Jakarta dilaksanakan oleh Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Kanwil Kemenkumham Sulsel. Pengawalan pemindahan ini dilakukan oleh dua orang petugas, masing-masing dari Rudenim Makassar dan Rudenim Jakarta.
"Terima kasih Rudenim telah mengawal saya sampai ke Jakarta. Semoga saya dapat mempunyai kesempatan yang lebih baik di sana nanti," ungkap Enaya sebelum check-in di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar
Terpisah, Kepala Rudenim Makassar Alimuddin mengatakan bahwa resettlement ini cukup langka dimana Istri yang seorang WNI juga dapat kesempatan untuk mengikuti suaminya Resettlement.
"Ini adalah case yang jarang sekali. Istri dari pengungsi yang seorang warga negara Indonesia diberikan kesempatan oleh Kanada untuk mengikuti suaminya Resettlement," seru Alimuddin. (OL-13)
Terkini Lainnya
Nihil WNI Jadi Korban Tabrak Massal di Korea Selatan
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Jens Raven Resmi Disumpah, Indonesia Kini Punya Striker Baru
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Antisipasi Konflik Meluas, Kemenlu Siapkan Skema Evakuasi WNI dari Lebanon
WNI di Berlin Ikut Terserang Demam Euro 2024
Jelang Pilkada DKI, Dukcapil Diminta Perketat Pengurusan Pindah Domisili
Empat Kategori Ini Bisa Urus Pindah Memilih Pemilu 2024 Hingga H-7 Pencoblosan
KPU DKI : 15 Januari Batas Terakhir Urus Pindah Memilih
Prosedur dan Syarat Membuat Surat Keterangan Domisili
Pindah Satu Kota Tidak Perlu Pengantar RT/RW atau Kelurahan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap